ORANG TUA maupun guru di sekolah, harus mampu mengenal baik kepribadian remaja sehingga bisa menyadari jika terjadi perubahan sikap dan perilaku yang menjadi tanda potensi gangguan mental.
Dari penelusuran Farah.id, sejumlah faktor bisa menjadi penyebab gangguan kesehatan mental pada remaja. Mulai dari harapan tinggi dan pola asuh orang tua, tekanan akademik, hingga pengaruh media sosial.
Berbicara dalam webinar bertajuk “Literasi Kesehatan Mental untuk Pencegahan Kasus Bunuh Diri pada Remaja” (17/12), Founder Rumah Guru BK Ana Susanti, M.Pd., CH. CHt. menjelaskan bahwa ada 4 (empat) tanda pada remaja yang harus dicermati baik-baik yang menandakan terjadinya gangguan terhadap kesehatan mentalnya.
- Perubahan suasana hati yang drastis.
- Perubahan pola tidur dan pola makan.
- Perubahan perilaku yang drastis hingga menarik diri dan merusak.
- Penurunan minat dan energi.
Jika berbicara tentang keseharian anak di sekolah, maka para guru, termasuk guru Bimbingan dan Konseling (BK) harus peka terhadap perilaku peserta didik di sekolah. Keempat tanda tersebut harus diwaspadai oleh guru BK agar segera bisa disampaikan kepada orang tua.
Dikutip dari Aku Pintar, peran bimbingan dan konseling yang dilakukan guru BK dalam dunia pendidikan tidak bisa dipandang sebelah mata. Guru BK merupakan pendamping peserta didik dalam belajar agar bisa mencapai kecerdasan dan kedewasaan.
Guru BK juga menjadi pendukung untuk keberhasilan proses belajar peserta didik. Ini artinya, guru BK harus mampu memahami karakter, keunikan, serta kelebihan dan kekurangan peserta didiknya. Dengan demikian, barulah guru BK bisa membimbing peserta didik saat menghadapi kendala yang berdampak pada proses belajarnya.
KOMENTAR ANDA