PEMERINTAH Korea Selatan bertekad mengembalikan kehidupan produktif generasi muda dengan memberikan insentif sebesar 500 USD atau sekitar Rp7,7 juta per bulan bagi anak muda yang mau kembali bersekolah, bekerja, dan bersosialisasi.
Hal itu dimaksudkan agar anak-anak muda dapat memulihkan kembali kehidupan mereka pascapandemi COVID-19.
Dalam siaran pers beberapa waktu lalu, pemerintah menjelaskan bahwa mereka memprioritaskan insentif untuk remaja yang tidak mau bersekolah, berisiko terlibat perilaku menyimpang atau pelanggaran peraturan, remaja yang tinggal tanpa pengawasan orang dewasa, juga remaja yang berasal dari keluarga miskin.
Penelusuran Farah.id menunjukkan banyak pemuda di Korea Selatan mulai menyendiri karena trauma pribadi, intimidasi di sekolah, stres akademis, konflik keluarga, juga kurangnya perhatian dari wali atau orang tua. Untuk mengatasi hal tersebut, pemerintah rela mengeluarkan sejumlah dana untuk mendorong generasi muda agar mereka mau mulai berkarya.
Dikutip dari Insider, Menteri Kesetaraan Gender dan Keluarga Korea Selatan berharap anak muda mau kembali beraktivitas dan kembali berinteraksi sosial di luar rumah.
Syarat untuk mendapatkan tunjangan tersebut, yaitu batas usia maksimal 24 tahun. Uang saku yang akan diberikan dapat digunakan untuk kebutuhan makanan, pakaian, perumahan, dan biaya kehidupan lain yang dibutuhkan kaum muda.
Bagi mereka yang memenuhi syarat, nantinya akan mendapatkan uang tunai yang dikirimkan ke rekening bank mereka. Sementara itu, bagi yang usianya masih 18 tahun, dana akan ditransfer ke rekening orang tua atau wali atas persetujuan mereka.
Para anak muda yang menerima tunjangan tersebut wajib untuk melaporkan penggunaan uang yang telah diberikan. Mereka harus menunjukkan bahwa mereka benar-benar keluar dan beraktivitas di luar rumah. 
KOMENTAR ANDA