Ilustrasi hari kanker sedunia/PilarID
Ilustrasi hari kanker sedunia/PilarID
KOMENTAR

SETIAP tahun, pada 4 Februari diperingati sebagai Hari Kanker Sedunia, sebuah momentum penting dalam meningkatkan kesadaran mengenai upaya pencegahan penyakit kanker. Lebih dari sekadar pengingat, momen ini juga diharapkan dapat memberikan semangat kepada para penderita kanker dalam perjuangan menuju kesembuhan.

Dalam statistik yang merinci jenis kanker, yang menduduki peringkat tertinggi adalah kanker payudara. Jenis kanker ini berkontribusi sebesar 16,6 persen dari total kasus 396.914. Lalu, diikuti dengan kanker serviks, kanker paru, kanker usus, dan kanker hati.

Sumber ini memberikan gambaran nyata tentang tingginya beban kanker di Indonesia dan menunjukkan perlunya Tindakan preventif dan intervensi lebih lanjut dalam upaya mengatasi Kesehatan ini.

Sahabat Farah, kanker menjadi salah satu masalah kesehatan utama di Indonesia dan menjadi penyebab kematian nomor dua setelah penyakit jantung dan pembuluh darah. Menurut Global Burden of Cancer Study (Globocan) dari Organsisasi Kesehatan Dunia (WHO), Indonesia mencatat 386.814 kasus kanker pada 2020 dengan angka kematian mencapai 234.511 jiwa.

Adapun kanker yang biasa diderita perempuan di Indonesia adalah:

  • Kanker payudara. Paling umum terjadi pada perempuan Indonesia. Kanker ini terjadi ketika sel-sel yang ada di payudara tumbuh secara tidak terkendali dan mengambil alih jaringan payudara yang sehat.
  • Kanker kolorektal adalah kanker yang berada di ususr besar atau rectum. Faktor penyebabnya adalah kelebihan berat badan, ketidakaktifan fisik, diet tinggi daging merah dan olahan, merokok, pengguna alkohol berat, penambahan usia, riwayat keluarga, hingga polip di usus.
  • Kanker endometrium, terjadi pada lapisan dalam rahim. Hal-hal yang mempengaruhi munculnya kanker ini adalah kadar hormon, seperti mengonsumsi estrogen tanpa progesterone dan mengonsumsi tamoxifen untuk pengobatan kanker payudara.
  • Kanker serviks. Kanker ini menular lewat kontak kulit ke kulit yang intim, seperti melakukan hubungan seksual vaginal, anal, atau oral dengan penderita.

Di sini, kesadaran, pendeteksian dini, and ketersediaan akses terhadap perawatan menjadi kunci dalam penanggulangan kanker. Mari saling mengingatkan, bahwa kekuatan, harapan, dan cinta menjadi pilar utama dalam melawan kanker. Kamu tidak berjuang sendiri!




Kementerian Agama Luncurkan Program “Baper Bahagia” untuk Dukung Ketahanan Pangan Masyarakat Desa

Sebelumnya

Fitur Akses Cepat Kontak Darurat KDRT Hadir di SATUSEHAT Mobile

Berikutnya

KOMENTAR ANDA

Baca Juga

Artikel News