Kaos jadi merchandise kampanye paling laku/CNA
Kaos jadi merchandise kampanye paling laku/CNA
KOMENTAR

INDONESIA sebagai negara demokrasi terbesar ketiga di dunia siap menggelar pemungutan suara untuk Pemilu pada 14 Februari. Sebanyak 204.807.222 masyarakat Indonesia siap menggunakan hak pilih untuk menentukan masa depan bangsa.

Tiga pasangan capres-cawapres Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar, Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka, dan Ganjar Pranowo-Mahfud MD sudah hampir tiba di penghujung masa kampanye. Ketiganya juga telah mengikuti Debat Capres-Cawapres yang membahas berbagai topik seputar kehidupan bangsa dan negara.

Setiap lima tahun, kesibukan kampanye bukan hanya dimonopoli partai politik tapi juga pedagang merchandise pemilu terutama capres-cawapres.

Meski masa kampanye pada pemilu kali ini lebih singkat hingga pendapatan menjadi lebih kecil dibandingkan pemilu sebelumnya, namun saat masa tenang segera datang, para pedagang merchandise Capres-Cawapres telah sukses meraup cuan besar

Para pedagang mengatakan penjualan meningkat pesat karena para pemilih ramai-ramai membeli kaus, jaket, syal, pin, poster, spanduk dan barang dagangan pemilu lainnya, meskipun waktu kurang dari seminggu sebelum hari pemungutan suara.

Di pasar dan mal, berbagai macam pakaian dan aksesoris berwarna-warni dihiasi wajah calon presiden dan pasangannya, logo partai, juga slogan yang menjadi ciri khas setiap pasangan.

Dilansir dari berbagai sumber, pemilik toko-toko di pasar sentral di ibu kota Jakarta mengakui peningkatan keuntungan yang luar biasa dari penjualan merchandise pemilu.

Seperti dilaporkan CNA, ada produsen sekaligus penjual kaos yang menerima hingga 5.000 pesanan kaos per minggu. Jumlah itu naik 50 persen dibandingkan tahun kemarin. Mereka tak pelit memberikan hadiah bendera kecil mulai 1000 pesanan.

Dari semua barang dagangan, para penjual mengaku yang paling menguntungkan adalah kaos. Tidak bisa dipungkiri, kaos merupakan alat kampanye paling populer dan efektif yang digunakan para kandidat.

Dengan harga mulai puluhan ribu rupiah, tergantung pada desain dan kuantitas, vendor menerima pesanan kaos dalam jumlah besar dari partai politik atau organisasi massa. Satu pesanan memungkinkan vendor mendapat untung Rp50 juta rupiah bahkan lebih.

Tidak hanya kaos, rompi, atau jaket, keuntungan juga melonjak bagi percetakan karena permintaan akan spanduk, bendera, dan poster meningkat. Tak heran bila pendapatan mereka melonjak hingga 100 persen. Satu percetakan bisa memproduksi lebih dari 200.000 spanduk selama masa kampanye.

Ratusan ribu masyarakat yang berbondong-bondong menghadiri kampanye akbar memang menjadi ladang cuan bagi pebisnis merchandise pemilu. Termasuk penjualan di marketplace yang tak kalah ramai.




Kementerian Agama Luncurkan Program “Baper Bahagia” untuk Dukung Ketahanan Pangan Masyarakat Desa

Sebelumnya

Fitur Akses Cepat Kontak Darurat KDRT Hadir di SATUSEHAT Mobile

Berikutnya

KOMENTAR ANDA

Baca Juga

Artikel News