SETIAP hari, kita terus-menerus terpapar pada segala jenis mikroba yang berpotensi membahayakan.
Beruntungnya, manusia memiliki sistem kekebalan tubuh, berupa jaringan tahapan dan jalur rumit di dalam tubuh yang melindungi kita dari mikroba berbahaya serta penyakit tertentu. I
Manusia memiliki dua jenis kekebalan yaitu bawaan dan adaptif yang mampu mengenali ‘penjajah asing’ yang masuk ke dalam tubuh seperti bakteri, virus, dan parasit, lalu mengambil tindakan segera untuk memeranginya.
Namun seiring berjalannya waktu, semakin gencarnya paparan mikroba ditambah kondisi iklim yang makin tak menentu, sistem kekebalan tubuh kita menurun kualitasnya.
Harvard School of Public Health menyebutkan 7 kondisi yang harus diwaspadi karena bisa menggerogoti imunitas tubuh.
- Usia yang lebih tua: Seiring bertambahnya usia, organ dalam kita mungkin menjadi kurang efisien; organ yang berhubungan dengan kekebalan seperti timus atau sumsum tulang menghasilkan lebih sedikit sel kekebalan yang dibutuhkan untuk melawan infeksi. Penuaan terkadang dikaitkan dengan defisiensi mikronutrien, yang dapat memperburuk penurunan fungsi kekebalan tubuh.
- Racun lingkungan (asap dan partikel lain yang berkontribusi terhadap polusi udara, alkohol berlebihan): Zat ini dapat mengganggu atau menekan aktivitas normal sel kekebalan.
- Kelebihan berat badan: Obesitas dikaitkan dengan peradangan kronis tingkat rendah. Jaringan lemak menghasilkan adipositokin yang dapat memicu proses inflamasi. Penelitian masih dalam tahap awal, namun obesitas juga telah diidentifikasi sebagai faktor risiko independen terhadap virus influenza, kemungkinan disebabkan oleh gangguan fungsi sel T, sejenis sel darah putih.
- Pola makan yang buruk: Malnutrisi atau pola makan yang kekurangan satu atau lebih nutrisi dapat mengganggu produksi dan aktivitas sel kekebalan dan antibodi.
- Penyakit kronis: Gangguan autoimun dan imunodefisiensi menyerang dan berpotensi menonaktifkan sel kekebalan.
- Stres mental kronis: Stres melepaskan hormon seperti kortisol yang menekan peradangan (peradangan pada awalnya diperlukan untuk mengaktifkan sel kekebalan) dan kerja sel darah putih.
- Kurang tidur dan istirahat: Tidur adalah waktu pemulihan tubuh, di mana sejenis sitokin dilepaskan untuk melawan infeksi; terlalu sedikit tidur menurunkan jumlah sitokin dan sel kekebalan lainnya.
Jika kita sudah pernah mengalami salah satu atau lebih kondisi di atas, saatnya memperkuat imunitas tubuh dengan mengonsumsi makanan bergizi lengkap dan meningkatkan stamina dengan berolah raga. Jangan lupa pastikan kita beristirahat dengan cukup setiap hari.
KOMENTAR ANDA