SALAH satu pengalaman paling menantang dalam keseharian pasangan suami istri bisa jadi bukan terjadi di tempat kerja atau di komunitas, melainkan dalam 15 menit pertama setelah mereka sampai di rumah dan saling menyapa. Baik itu hanya suami yang bekerja maupun bagi pasangan suami istri yang sama-sama bekerja.
Jika 15 menit pertama di rumah berjalan dengan baik, maka suami maupun istri akan merasakan kedekatan batin yang menimbulkan rasa santai. Malam hari akan diisi dengan obrolan ringan dan ritual menjelang tidur pun tak akan menjadi masalah.
Sebaliknya, jika 15 menit pertama tadi menjadi disaster, maka malam itu akan dilalui dengan penuh rasa kecewa dan bukan tak mungkin membuat pasangan sulit beristirahat.
Berikut ini Farah hadirkan 3 tips psikolog bagi pasangan untuk menghindari pertengkaran saat tiba di rumah sepulang bekerja.
Pertama, menerima kenyataan bahwa suami dan istri tidak bisa langsung sinkron secara otomatis begitu sampai di rumah. Beban pekerjaan ditambah perjalanan pulang kerja yang tidak sama tentu berujung pada ‘pemulihan’ yang tidak sama. Berilah ‘ruang’ bagi pasangan untuk duduk dan meresapi bahwa hari bekerjanya telah usai dan keluarga siap bercengkerama dengannya.
Kedua, jika memang suami atau istri butuh waktu lebih lama untuk sendiri, mungkin untuk merebahkan diri sejenak atau langsung membersihkan diri di kamar mandi, komunikasikan baik-baik kepada pasangan. Sekalipun kita ingin sekali langsung ngobrol dengan pasangan, berikanlah dia kesempatan untuk beristirahat lebih lama seperti keinginannya.
Ketiga, jika kita adalah istri yang berada di rumah atau lebih dulu pulang dari kantor dan menyambut suami, berusahalah untuk menyambutnya dengan senyuman. Tak perlu langsung menghujaninya dengan berbagai keluhan tentang berbagai urusan. Kelolalah emosi kita sekalipun hari berjalan tidak seindah yang kita harapkan. Biarkan suami merasa tenang sampai ke rumah, dan itu membantunya melepaskan diri dari kepenatan nine to five (or more).
KOMENTAR ANDA