RSUD Tamansari, Jakarta Barat/FB RSUD Tamansari
RSUD Tamansari, Jakarta Barat/FB RSUD Tamansari
KOMENTAR

DUNIA politik memang penuh intrik, dengan agenda eksplisit maupun implisit. Meski pertarungan politik belum usai, karena hasil resmi dari Komisi Pemilihan Umum (KPU) pasca Pemilu 2024 kemarin belum dikeluarkan, namun sudah terlihat beberapa caleg maupun timses yang mengalami gangguan mental.

Berdasarkan catatan yang diterima redaksi Farah.id dari dr Ngabila Salama, praktisi kesehatan masyarakat, saat ini sudah ada 40 orang yang mendaftar untuk berkonsultasi terkait indikasi gangguan mental dan beberapa di antaranya tertulis di kolom institusi sebagai timses caleg.

Sebanyak 40 orang tersebut mendaftar di RSUD Tamansari. Ya, rumah sakit umum daerah itu memang menerima konsultasi indikasi gangguan mental dari caleg, timses caleg, KPPS, fans fanatik, dan partisipan pemilu lainnya. Jadwalnya setiap Senin sampai Sabtu, pukul 12.00 – 21.00 WIB.

“Kami menyediakan layanan uji stres gratis (biasanya 250.000) pada Selasa (20/2/2024) di RSUD Tamansari,” bunyi pengumuman yang diterima redaksi.

Jika ingin mendapatkan layanan gratis ini, pasien wajib mengisi link di bit.ly/skriningjiwarsudtamansari. Bekerja sama dengan RS Soeharto Haerdjan, aka nada interpretasi hasil tes canggih oleh psikiater dan psikolog klinis, sekaligus penyuluhan.

Juga disediakan layanan konsultasi online by zoom selama 15 menit per pasien sebagai penapisan awal kasus, untuk memutuskan apakah perlu tatap muka dengan psikiater RSUD Tamansari untuk konseling dan atau pengobatan, atau tidak.

Atau bisa juga menghubungi nomor 0858-9248-1576 dengan tarif umum konseling psikiater sebesar Rp60.000. Jika ada rujukan BPJS dari FKTP, maka gratis.

Sebenarnya, stres ini bisa dicegah dengan beberapa cara:

  1. Membaca rutin tentang Kesehatan mental dari sumber yang valid.
  2. Selalu berpikir positif dan mengambil hikmah positif dari setiap peristiwa.
  3. Ceria sesuai anjuran Kemenkes, yaitu cerdas intelektual, spiritual, emosional, empati, rajin ibadah, interaksi yang bermanfaat, asah asih asuh pada keluarga.

“Mencegah komplikasi dengan minum obat dalam jangka waktu lama, sangat membahayakan. Alangkah bijaknya melakukan konseling dini ke ahli, bisa cukup dengan psikoterapi supportif tanpa obat-obatan. Atau kominasi dengan obat dosis rendah dalam waktu singkat,” kata dr Ngabila Salama kepada redaksi Farah.id, Kamis (15/2/2024).

Perhatikan keluhan seperti cemas, insomnia, depresi, impulsif, gangguan mood, kelelahan, kehilangan minat, overthinking, dan sebagainya.

RSUD Tamansari pada kondisi tertentu yang terkontrol juga merawat kasus gangguan jiwa di rawat inap seperti Skizofrenia, Skizoafektif, Bipolar, Gangguan mental organik, dan lainnya. Tetapi jika tidak memungkinkan akan dirujuk ke RS Soeharto Heerdjan (RSKD) Duren Sawit.




Kementerian Agama Luncurkan Program “Baper Bahagia” untuk Dukung Ketahanan Pangan Masyarakat Desa

Sebelumnya

Fitur Akses Cepat Kontak Darurat KDRT Hadir di SATUSEHAT Mobile

Berikutnya

KOMENTAR ANDA

Baca Juga

Artikel News