WHATSAPP semakin serius memproteksi identitas peribadi para penggunanya. Baru-baru ini, aplikasi pesan singkat itu melakukan uji coba pembatasan tangkapan layar atau screenshot pada foto profil pengguna. Fitur baru tersebut dihadirkan untuk mencegah kontak yang tidak sah mencuri identitas pengguna tersebut.
Phone Arena melaporkan, fitur tersebut pertama kali dirilis oleh WABetaInfo yang menemukan pembatas screenshot pada aplikasi beta Android versi 2.24.4.45. Dan, dalam masa ujicoba ini, fitur tersebut masih terbatas pada beberapa pengguna beta terpilih. Jika dirasa memungkinkan dan sudah oke, baru akan diluncurkan secara lebih luas.
Bagi pengguna terpilih, ketika seseorang mencoba mengambil tangkapan layar gambar profil kontak, akan muncul layar hitam dengan pemberitahuan yang berbunyi: “Tidak dapat mengambil tangkapan layar karena pembatasan aplikasi”.
Sebenarnya, sudah sejak lima tahun lalu WhatsApp membuat ketentuan serupa dengan menghilangkan kemampuan menyimpan foto profil pengguna lain secara langsung. Meskipun fitur itu cukup baik, namun ternyata masih belum cukup untuk menghentikan beberapa pengguna yang tidak bertanggung jawab melakukan pencurian identitas atau menyimpan foto profil pengguna aslinya. Salah satunya dengan melakukan penangkapan layar.
Jadi, pembatasan fitur screenshot ini bisa menjadi jawaban baru bagi WhatsApp untuk mengatasi modus itu secara langsung. Meski begitu, pengguna harus bersabar dan menunggu karena masih dalam tahap ujicoba.
Format teks baru
Selain fitur pembatasan tangkapan layar, WhatsApp juga memperbarui format teksnya. Kali ini, tujuannya untuk membantu pengguna agar menghemat waktu dalam berbalas pesan dan berkomunikasi secara lebih efektif.
Berikut empat opsi format teks pesan baru dan cara menggunakannya:
- Daftar berpoin untuk membantu menguraikan Langkah-langkah dalam suatu proses, membuat daftar bahan-bahan dalam resep atau menyebutkan poin-poin utama dari sebuah pesan. Cara menggunakannya, ketuk tanda “-“ lalu diikuti dengan satu spasi.
- Daftar bernomor untuk mencatat urusan tertentu, seperti instruksi atau rekap kejadian. Cara memformatnya dengan menggunakan 1 atau 2 digit angka, diikuti titik dan satu spasi.
- Blok kutipan bermanfaat untuk menyoroti teks, bisa diformat dengan menggunakan tanda “>” lalu diikuti dengan satu spasi.
- Kode berderet untuk membantu membedakan informasi spesifik dalam kalimat. Cara menggunakannya yakni mengapit teks dengan tanda “ “.
Keempat fitur ini melengkapi opsi pemformatan tebal, miring, coret, dan monospace yang sudah tersedia bagi pengguna.
KOMENTAR ANDA