Commuter line, moda transportasi umum yang bebas macet dan murah/commuterline.id
Commuter line, moda transportasi umum yang bebas macet dan murah/commuterline.id
KOMENTAR

BERAKTIVITAS menggunakan transportasi umum merupakan langkah efektif untuk mengurangi polusi udara, terutama di kota Jakarta. Dengan 46 persen polusi udara yang berasal dari sektor transportasi, mengubah pola mobilitas masyarakat dari kendaraan pribadi ke transportasi umum diyakini dapat memberi dampak positif yang signifikan.

Belum yakin bahwa transportasi umum dapat mengurangi polusi? Berikut alasan yang mendasarinya.

Mengurangi Emisi Gas Rumah Kaca

Transportasi umum seperti commuter line, bus TransJakarta, atau Jaklinko biasanya lebih efisien dalam pengangkutan penumpang dibandingkan kendaraan pribadi. Dengan demikian, penggunaan transportasi umum dapat membantu mengurangi emisi gas rumah kaca yang menyebabkan pemanasan global.

Meminimalkan Kemacetan

Dengan semakin banyaknya orang beralih ke transportasi umum, kemacetan lalu lintas dapat berkurang. Kemacetan yang berkepanjangan pada kendaraan pribadi dapat meningkatkan emisi gas buang karena kendaraan terus-menerus berhenti dan berjalan.

Mendorong Penggunaan Energi Bersih

Banyaknya sistem transportasi umum yang menggunakan energi bersih seperti litrik atau bahan bakar alternatif. Energi tersebut lebih ramah lingkungan dibandingkan bahan bakar fosil yang umumnya digunakan kendaraan pribadi.

Menyediakan Aksesibilitas

Transportasi umum juga membantu memperluas aksesibilitas masyarakat yang tidak memiliki kendaraan pribadi. Hal ini dapat membantu mengurangi jumlah kendaraan di jalan dan akhirnya mengurangi polusi udara.

Salah satu contohnya, Pemerintah Kota Administrasi Jakarta Utara telah memulai gerakan “ayo naik angkutan umum” untuk mengatasi kemacetan dan polusi udara. Gerakan ini mengajak masyarakat untuk beralih dari kendaraan pribadi ke moda transportasi umum.

Dengan demikian, naik transportasi umum tidak hanya membantu mengurangi polusi udara, tetapi juga memberikan manfaat besar bagi lingkungan dan kesehatan masyarakat.  




Andi Arief Lewati Masa Kritis Setelah Transplantasi Hati: Sepenggal Kisah Inspiratif dari RS Apollo New Delhi

Sebelumnya

“Glancing” Picu Tren Digital Baru di Indonesia

Berikutnya

KOMENTAR ANDA

Baca Juga

Artikel Horizon