TIDAK ada yang tidak mungkin dilakukan meski di tengah kesulitan. Anak-anak di Gaza membuktikannya. Di Tengah genosida Israel yang berlangsung lebih dari empat bulan, mereka berhasil mencetak puluhan hafiz/hafizah. Saat ini, anak-anak yang tinggal di pengungsian sekolah di Rafah ini diberi hadiah penghargaan berkat perjuangan mereka dalam menghafalkan Al-Qur’an.
Palestina memang memiliki banyak sekali penghafal Al-Qur’an, dari anak-anak hingga dewasa, dari laki-laki hingga perempuan. Mereka memang kehilangan tempat tinggal, namun tidak dengan keimanannya kepada Allah Swt.
Di akun Instagram @hassanasalih yang diupload pada 17 Februari 2024, tampak lebih dari 40 hafiz dan hafizah Al-Qur’an menerima selempang dari kertas dan bando bunga. Mereka mendapat penghargaan atas pencapaian menjaga hafalannya.
“Israel tidak akan bisa menghapus Al-Qur’an dari diri kami. Di sini, kami terus menjaga hafalan meski di tengah agresi militer Israel dan meski kehilangan orang tercinta, rumah, dan seluruh harta benda,” kata seorang anak, pengungsi di Rafah.
Di sana, tidak sedikit anak-anak Palestina menjadi hafiz di usia 7 hingga 10 tahun. Apalagi, menghafal Al-Qur’an merupakan anjuran Nabi Muhammad Saw kepada para sahabat.
Anak-anak ini menghafal Al-Qur’an dengan mengulang setiap ayat hingga 10 kali. Jika sudah lancar, dilanjutkan ke ayat berikutnya hingga mencapai satu halaman. Kemudian, pengajar akan memperdengarkan bacaan yang benar kepada merea agar kemudian diulangi. Dengan begitu, anak-anak tidak hanya menghafal Al-qur’an juga membacanya dengan benar. 
KOMENTAR ANDA