Terjalin dari untaian simbiosis yang saling menguntungkan, karya-karya indah Yoha dan Anggia Handmade begitu memukau penikmat fesyen Tanah Air/IFC
Terjalin dari untaian simbiosis yang saling menguntungkan, karya-karya indah Yoha dan Anggia Handmade begitu memukau penikmat fesyen Tanah Air/IFC
KOMENTAR

SELALU ada cerita di balik karya indah dan menawan. Seperti halnya ‘Simbiosis’ karya Yoha yang tampil di hari kedua MUFFEST+ Media Viewing yang diselenggarakan Indonesian Fashion Chamber (IFC) di Ice Palace Lotte Avenue, Jakarta, di hari kedua, Sabtu (2/3/2024).

Yang kita tahu selama ini, simbiosis adalah hubungan antara tanaman dengan alam. Tapi jika diaplikasikan secara keseluruhan, simbiosis bisa mencakup berbagai aspek kehidupan. Misalnya, rantai yang saling bergenggaman, manusia yang tidak bisa hidup sendiri, orang tua dan anak yang saling menjaga, merawat, mengajarkan banyak hal, dan menanamkan nilai-nilai kebaikan.

Begitu juga hubungan dengan pasangan, karyawan dengan pemilik perusahaan atau sebaliknya, hewan yang memerlukan tumbuhan untuk makan, tumbuhan yang memerlukan hujan untuk tumbuh subur.

Yoha hadir dengan koleksi yang lahir dari sebuah makna simbiosis, di mana ada kalanya suatu kesalahan tidak akan muda dilewati tanpa pertolongan orang lain dan Allah Swt. Bahan yang digunakan sangat ringan dan memakai inner nyaman untuk sehari-hari. Dengan terobosan terbaru brukat dipadukan bahan kotak-kotak dari katun yang elastis.

Soulmate Anggia Handmade

Tidak jauh berbeda dengan Anggia Handmade yang mengusung tema Soulmate. Brand modest yang mempunya konsep Women Empowering ini, para pengrajin wastra mempunyai visi mengangkat perekonomian global dan bermanfaat bagi lingkungan sekitar.

Di MUFFEST+ 2024 Media Viewing yang berkonsep teatrikal, Anggia Handmade mengusung tema ‘Soulmate’. Menceritakan tentang pasangan Long distance relationship yang terpisah karena tugas dan kewajiban bertahun-tahun dan berjanji akan bertemu kembali.

Konsep Upcycling yang digunakan pada fesyen kali ini dengan menggunakan sisa kain yang masih bisa digunakan untuk menambah value agar memiliki daya jual. Juga merupakan perpaduan teknik antara koleksi ready to wear yang bermaterial wastra Batik Cirebon dan katun dengan sisa fabric yang tidak terpakai.

Soulmate terinspirasi dari kehidupan pasangan jiwa berjauhan jarak, banyak perbedaan tapi memiliki satu pemikiran. Berusaha bertahan menghadapi ujian dan hambatan untuk mencapai keharmonisan sampai akhir. Koleksi ini terinspirasi dari benang tali yang melambangkan konsistensi dan persistensi demi keutuhan suatu hubungan.

Soulmate dituangkan dalam feminine edgy style diperuntukkan bagi Modest Women's Wear dengan target usia 35 - 55 tahun. Koleksi ini tersaji dalam 12 look berupa dress inner basic dan outer wastra, dengan silhouette I dan H.

Koleksi ini menggunakan Wastra Batik Cirebon yang merupakan Batik Cap dan Printing Pesisir dengan warna yang terang khas Batik Pesisir. Motif Kontemporer dan Geometris yang digunakan dengan bentuk yang agak besar, disertai material polos dari cotton, organza, tulle, chiffone. Kombinasi garis dan titik yang terbalut dalam pallet warna dasar pastel, nude, hijau sage dan harmonisasi transparansi Tenun Sutera Garut.




Preppy Look Menggemaskan ala Michelle Ziudith

Sebelumnya

Formula Powerful untuk Hasil Maksimal: Rejuvenated Youthful Skin dengan Inovasi Microcapsule Retinol & Ceramide

Berikutnya

KOMENTAR ANDA