Ilustrasi perempuan yang merasa kesulitan/Freepik
Ilustrasi perempuan yang merasa kesulitan/Freepik
KOMENTAR

REZEKI sejatinya adalah pemberian dari Allah. Dan sebagai hamba, kita hanya mampu untuk mengupayakannya.

Ada kalanya hati kita dilanda ketakutan bahwa rezeki kita akan berkurang dan menyempit. Jika ini yang terjadi, maka segeralah kita beristighfar.  Mohonlah untuk dijauhi dari berbagai prasangka buruk yang membawa pada kebuntuan pikiran.

Manusia memang senantiasa diuji dalam kehidupan di dunia. Bagaimana mungkin seorang hamba yang ingin naik kelas iman, Islam, dan ihsannya hanya ‘duduk manis’ selama hidup di dunia? Bukankah untuk menjadi hamba yang tangguh adalah yang mampu mengatasi berbagai ujian untuk membuktikan bahwa kita istiqamah?

Bicara rezeki di dunia, siapa pun tak ingin berada dalam kekurangan. Uang memang bukan segalanya. Tapi tanpa uang, manusia sulit melakukan banyak hal, termasuk kebaikan.

Saat dilanda kekhawatiran tentang berkurangnya rezeki, Allah tidak menyuruh kita untuk berdiam diri tetapi melakukan tiga langkah ini.

Pertama, Tetap mengeluarkan harta untuk bersedekah. Kita tahu bahwa bersedekah di saat berkecukupan adalah sebuah hal ‘lumrah’, namun siapa yang mampu bersedekah di saat kekurangan, itulah nilai pahala dan keutamaan yang tidak bisa diraih oleh setiap orang.

Ketika kita membantu jalan dakwah untuk tetap terbentang, maka doa umat—terutama mereka yang terbantu—akan menjadi penuntun menuju jalan rezeki.

Kedua, Tetap menjaga takwa. Saat dirundung permasalahan, bukan lantas ketakwaan kita memudar. Jangan sampai kita merasa kehabisan cara, lalu melakukan hal-hal yang dilarang oleh Allah untuk bisa menyelesaikan masalah.

Menyempitnya rezeki seharusnya dijadikan kesempatan untuk mendekat kepada Allah, bukan untuk bermaksiat. Jika kita istiqamah, solusi yang dihadirkan insya Allah akan berkah.

Ketiga, Tetap yakin akan balasan indah dari Allah. Bukankah kita tahu bahwa inna ma’al ‘usri yusra? Bahwa di balik kesulitan pasti ada kemudahan. Ditambah lagi, laa yukallifullaahu nafsan illaa wus’ahaa… Allah tidak akan menimpakan ujian bagi hamba selain apa yang mampu dipikulnya.

Yakinlah bahwa kita adalah hamba yang kuat, yang tak boleh goyah iman dan Islamnya sekalipun dunia terasa begitu sempit. Wallahu a’lam bishshawab.




Sekali Lagi tentang Nikmatnya Bersabar

Sebelumnya

Anjuran Bayi Menunda Tidur di Waktu Maghrib Hanya Mitos?

Berikutnya

KOMENTAR ANDA

Artikel Tadabbur