Ilustrasi perempuan dengan obesitas/Freepik
Ilustrasi perempuan dengan obesitas/Freepik
KOMENTAR

OBESITAS ternyata masih menjadi kasus yang sangat mengkhawatirkan di Indonesia. Dalam sepuluh tahun terakhir, angkanya meningkat signifikan dari 10,5% (2007) menjadi 21,8% (2018). Jika tidak segera diintervensi, Indonesia akan kesulitan memanfaatkan bonus demografi menuju Indonesia Emas.

Obesitas memang tidak menular, namun menjadi pencetus berbagai macam penyakit seperti kardiovaskular, diabetes, hingga ginjal. Berbagai Upaya telah dilakukan Kementerian Kesehatan dengan menekan laju prevelansi obesitas agar tetap di angka 21,8$ hingga akhir 2024.

“Kenaikan berat badan itu diakibatkan karena asupan yang masuk ke tubuh lebih tinggi daripada yang dibutuhkan, sehingga kita perlu lebih mawas dalam makan dan minum,” kata spesialis gizi dr Christopher Andrian, MGizi, Sp GK.

Lebih lanjut Christopher menyarankan untuk memastikan input kalori ke tubuh lebih rendah dari output. Gunakan Teknik masak ‘ramah lemak’ sedikit minyak. Kurangi pula konsumsi gorengan, batasi jumlah karbohidrat dan jangan mengombinasikan nasi dengan kentang atau mie. Perhatikan waktu makan atau minum, maksimal di pukul 18.00, karena tubuh membutuhkan waktu untuk memproses makanan sebelum pergi beristirahat.

Selain disarankan untuk aktif berolahraga, obesitas dapat diatasi dan dicegah melalui pengaturan pola makan sehat, seimbang, dengan memperhatikan jenis dan jumlah asupan kalori.

“Seringkali susu berbasis protein hewani tidak disertakan atau justru digantikan dalam menu diet. Padahal, banyak kandungan nutrisi alami yang bisa didapat, di antaranya nutrisi bioactive dan kandungan asam amino,” jelas dia.

Jadi, disarankan untuk tidak takut minum susu karena akan membantu melengkapi nutrisi harian. Untuk diet yang lebih sehat, bisa memilih susu sapi berkualitas dari 100% susu segar yang rendak lemak (fat free) atau skimmed milk.

Sejumlah penelitian menemukan bahwa susu sapi dengan kadar protein tinggi efektif dalam membantu proses penurunan berat badan pada orang dewasa. Sebab, protein bersifat mengenyangkan sehingga dalam banyak kasus justru menghilangkan nafsu makan.

Sadar akan pentingnya keterlibatan banyak pihak untuk menangani kasus obesitas ini, Dairy Indonesia (Greenfields) mengeluarkan varia produk susu Greenfields Bebas Lemak 0% (skimmed). Susu ini dapat dinikmati tanpa khawatir berat badan bertambah.

Melalui varian Skimmed yang bebas lemak, Greenfields menyediakan pilihan sempurna dan lebih aman untuk yang ingin mengurangi asupan lemak, tetapi tetap dapat nutrisi alami dari 100% susu sapi segar yang berasal dari peternakan sendiri.

Dengan komitmen #BeraniEXTRA, seluruh produk susu Greenfields terjamin kualitasnya karena terintegrasi dari hulu ke hilir dan menggunakan teknologi yang canggih.

Susu Greenfields Skimmed tersedia dalam jenis fresh milk dan UHT yang sangat cocok untuk dikonsumsi setiap hari.

“Yuk, ubah pola hidupmu di Hari Obesitas Sedunia ini! Penuhi kecukupan nutrisi tubuh dengan asupan susu yang berkualitas bersama Susu Greenfields Bebas Lemak 0% (Skimmed) yang memberikan 100% Goodness agar tubuh selalu sehat dan tentunya berat badan dapat terjaga tetap ideal,” tutup Fiona, Chief Marketing Officer Greenfields Indonesia.




Hindari Cedera, Perhatikan 5 Cara Berlari yang Benar

Sebelumnya

Benarkah Mengonsumsi Terlalu Banyak Seafood Bisa Berdampak Buruk bagi Kesehatan?

Berikutnya

KOMENTAR ANDA

Baca Juga

Artikel Health