PUSAT Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) Amerika Serikat mencatat lebih dari 100 kematian anak akibat virus influenza selama musim flu tahun ini. Data tersebut telah dirilis pada Jumat (8/3/2024).
Dari rilis tersebut terungkap, aktivitas influenza musiman meningkat secara nasional. Diperkirakan sedikitnya ada 28 juta kasus dengan 310.000 menjalani rawat inap dan 20.000 meninggal dunia. Lebih dari 10.000 dirawat di rumah sakit hingga 2 Maret lalu.
Mengutip situs resmi CDC, flu adalah penyakit pernapasan menular yang disebabkan oleh virus influenza yang menginfeksi hidung, tenggorokan, dan terkadang paru-paru. Penyakit ini dapat menyebabkan penyakit ringan hingga berat, dan terkadang kematian. Cara terbaik mencegahkan adalah lewat vaksin flu setiap tahun.
Gejala flu biasanya datang tiba-tiba, dan orang yang terserang sering kali merasakan beberapa gejala atau seluruh gejala, seperti:
- Demam atau merasa meriang/menggigil.
- Batuk dan sakit tenggorokan.
- Hidung berair atau tersumbat/nyeri otot atau badan.
- Sakit kepala dan kelelahan.
- Beberapa orang (paling banyak anak-anak jika dibandingkan orang dewasa mungkin mengalami muntah dan diare.
Penting untuk diperhatikan bahwa tidak semua orang yang terkena flu akan mengalami demam. Kebanyakan ahli percaya bahwa virus flu menyebar terutama melalui tetesan kecil yang dihasilkan penderita lewat batuk, bersin atau saat berbicara. Droplet bisa hinggap di mulit atau hidung orang yang ada di dekatnya atau pada permukaan benda.
Sebuah studi yang diterbitkan pada 2018 mengemati persentase penduduk AS yang terserang flu menggunakan dua metode berbeda dan membandingkan temuannya. Kedua metode tersebut memiliki temuan serupa yang menunjukkan 8 persen penduduk AS terkena flu setiap musim, dengan kisaran antara 3 persen dan 11 persen, tergantung musim.
KOMENTAR ANDA