Ilustrasi peta dunia yang menunjukkan waktu puasa/Al Jazeera
Ilustrasi peta dunia yang menunjukkan waktu puasa/Al Jazeera
KOMENTAR

BULAN Ramadan menjadi bulan berpuasa bagi umat Islam di seluruh dunia. Bulan suci Ramadan akan dimulai pada hari Senin, 11 Maret atau Selasa, 12 Maret, tergantung penampakan hilal.

Puasa yang dilakukan mulai fajar hingga senja berlangsung antara 12 hingga 17 jam, tergantung di belahan dunia mana kita berada.

Mengapa Ramadan dimulai pada tanggal yang berbeda setiap tahunnya?

Ramadan dimulai 10 hingga 12 hari lebih awal setiap tahun. Hal ini dikarenakan penanggalan Islam didasarkan pada penanggalan lunar Hijriah dengan panjang bulan 29 atau 30 hari.

Karena tahun lunar lebih pendek 11 hari dibandingkan tahun matahari, Ramadan akan dirayakan dua kali pada tahun 2030 – pertama dimulai pada tanggal 5 Januari dan kemudian dimulai pada tanggal 26 Desember.

Kali berikutnya Ramadan akan dimulai setelah 12 Maret adalah 33 tahun dari sekarang – pada tahun 2057.

Begitu pula dengan jam puasa di seluruh dunia pun berbeda-beda. Hal ini karena jumlah jam siang hari bervariasi di seluruh dunia.

Berikut ini kota-kota di dunia dengan durasi puasa paling panjang dan paling singkat dilansir dari Al Jazeera.

Kota dengan durasi puasa paling panjang:

  1. Kota Nuuk, Greenland (17 jam 52 menit)
  2. Kota Reykjavik, Iceland (17 jam 25 menit)
  3. Kota Helsinki, Finlandia (17 jam 9 menit)
  4. Kota Stockholm, Swedia (16 jam 47 menit)
  5. Kota Glasglow, Skotlandia (16 jam 7 menit)

Kota dengan durasi puasa paling singkat:

  1. Kota Christchurch, Selandia Baru (12 jam 42 menit)
  2. Kota Puerto Montt, Chile (12 jam 43 menit)
  3. Kota Canberra, Australia (12 jam 46 menit)
  4. Kota Monte Video, Uruguay (12 jam 47 menit)
  5. Kota Cape Town, Afrika Selatan (12 jam 48 menit)

Umat Islam yang tinggal di negara-negara paling selatan di dunia, seperti Chili atau Selandia Baru, akan berpuasa sekitar 12 jam, sementara mereka yang tinggal di negara-negara paling utara, seperti Islandia atau Greenland, akan berpuasa lebih dari 17 jam.

Bagi umat Islam yang tinggal di Belahan Bumi Utara, jumlah jam puasa akan sedikit lebih pendek pada tahun ini dan akan terus berkurang hingga tahun 2031, yaitu tahun di mana Ramadan akan mencakup titik balik matahari musim dingin – hari terpendek dalam setahun.

Setelah itu, jam puasa akan bertambah hingga titik balik matahari musim panas – hari terpanjang dalam setahun di Belahan Bumi Utara.

Bagi umat Islam yang berpuasa dan tinggal di selatan khatulistiwa, hal sebaliknya akan terjadi.

Di kota-kota paling utara, seperti Longyearbyen di Norwegia, di mana matahari tidak terbenam dari tanggal 20 April hingga 22 Agustus, peraturan agama telah dikeluarkan untuk mengikuti waktu di Mekah, Arab Saudi, atau negara Muslim terdekat.

Kota-kota yang terletak kira-kira di sepanjang garis bujur yang sama akan memiliki waktu berbuka puasa yang sama, sementara kota-kota di belahan bumi yang berlawanan akan bersiap untuk memulai puasa mereka dengan sahur.




Andi Arief Lewati Masa Kritis Setelah Transplantasi Hati: Sepenggal Kisah Inspiratif dari RS Apollo New Delhi

Sebelumnya

“Glancing” Picu Tren Digital Baru di Indonesia

Berikutnya

KOMENTAR ANDA

Baca Juga

Artikel Horizon