Pentingnya pap smear untuk skrining kanker serviks/Getty
Pentingnya pap smear untuk skrining kanker serviks/Getty
KOMENTAR

KANKER serviks, yang merupakan salah satu kanker yang paling umum dijumpai pada perempuan. Cara melakukan skrining rutin untuk mendeteksi kanker serviks adalah dengan melakukan pemeriksaan kesehatan yang mencakup tes pap smear dan tes HPV.

Tes pap smear merupakan metode yang paling umum digunakan untuk mendeteksi kanker serviks, sementara tes HPV digunakan untuk mendeteksi infeksi virus HPV, yang dapat menyebabkan kanker serviks.

WHO merekomendasikan wanita usia subur (WUS) usia 30 – 50 untuk melakukan skrining kanker serviks secara rutin.

Berikut adalah langkah-langkah untuk melakukan skrining rutin untuk kanker serviks:

  1. Bicara dengan dokter: Bicarakan risiko terkena kanker serviks dengan dokter, serta pro dan kontra dari tes skrining, pada usia berapa harus mulai melakukan skrining, dan seberapa sering harus melakukan skrining.
  2. Pemeriksaan pap smear: Dokter atau perawat mengumpulkan seluruh permukaan serviks, lalu laboratorium memeriksa sampel untuk mencari sel kanker atau sel abnormal yang nantinya dapat menjadi kanker.
  3. Pemeriksaan HPV: Dokter atau perawat mengumpulkan sampel urin, lalu laboratorium memeriksa infeksi HPV. HPV adalah virus yang menyebar melalui hubungan seksual, terkadang dapat menyebabkan kanker.
  4. Pemeriksaan IVA (International Virus Association): Pemeriksaan ini dapat dilakukan sebagai alternatif atau tambahan pada tes pap smear dan HPV.
  5. Pemeriksaan kolposkopi: Dokter menggunakan alat mikroskop untuk melihat permukaan serviks dengan tingkat kecil.
  6. Pemeriksaan biopsi terarah: Dokter mengambil sampel sel dari permukaan serviks dan mengirimkan sampel ke laboratorium untuk peninjauan lebih lanjut.

Skrining kanker serviks memiliki risiko, seperti hasil yang kadang-kadang salah dan perlu dilakukan tes lanjutan yang tidak diperlukan. Namun, skrining telah terbukti menurunkan jumlah kematian akibat kanker serviks.




Berjalan Kaki Bantu Mencegah Penyakit Kronis, Benarkah?

Sebelumnya

Wajib Tahu, Ini Waktu yang Tepat untuk Merebus atau Mengukus Sayuran Agar Nutrisi Tak Hilang

Berikutnya

KOMENTAR ANDA

Baca Juga

Artikel Health