KEMENTERIAN Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (Kemen PPPA) bersama PT Permodalan Nasional Madani (PNM) menggelar Pameran Indonesia bertajuk “Perempuan, Air, dan Pembangunan Berkelanjutan” (Women, Water, and Sustainable Development) pada 11-15 Maret 2024 di South Hall Markas Besar PBB di New York. Pameran ini termasuk dalam rangkaian agenda sidang The Commission on the Status of Women (CSW) ke-68.
Pameran ini, menurut Deputi Bidang Kesetaraan Gender Kemen PPPA sekaligus Ketua Delegasi RI di CSW, Lenny N Rosalin, menjadi bukti komitmen Pemerintah Indonesia untuk mengatasi tantangan-tantangan yang berkaitan dengan perempuan, air dan pembangunan berkelanjutan secara langsung.
“Yang terpenting, tema pameran hari ini lebih dari sekadar masalah lingkungan hidup. Hal ini menggali pemberdayaan setengah dari populasi kita khususnya perempuan. Di Indonesia, kami menyadari bahwa perempuan memainkan peran penting dalam pengelolaan air, mulai dari pertanian hingga tanggung jawab rumah tangga,” ujar Lenny saat menghadiri resepi pembukaan Pameran Indonesia.
“Memberdayakan perempuan secara ekonomi dan memastikan partisipasi aktif mereka dalam kegiatan yang berhubungan dengan air, tidak hanya meningkatkan penghidupan mereka tetapi juga berkontribusi secara signifikan terhadap pembangunan berkelanjutan di negara kami,” imbuhnya.
Lenny mengatakan pemerintah harus memperhatikan kegiatan ultra-mikroekonomi perempuan, di mana inisiatif skala kecil yang seringkali dipimpin oleh perempuan menjadi katalisator bagi pengembangan masyarakat. Kegiatan tersebut tidak hanya mengangkat semangat keluarga tetapi juga menciptakan efek riak, sekaligus mendorong ketahanan dan keberlanjutan di tingkat akar rumput.
Lenny menyampaikan apresiasi kepada PNM atas kontribusi yang sangat berharga pada pameran ini. PNM telah menunjukkan dukungan besar terhadap perempuan di sektor ultra-ekonomi mikro, yang merupakan bukti dedikasi PNM dalam menciptakan peluang bagi perempuan wirausaha.
Kepala Sekretariat Perusahaan PNM Dodot Patria Ary menjelaskan dua sesi yang disampaikan dalam pameran ini. Sesi pertama, PNM menyajikan program pengembangan dan pemberdayaan perempuan khususnya berkaitan yang dengan pemeiliharaan wilayah pesisir dan perairan seperti program Kampung Madani dan Air Bersih sesuai tema Women, Water, and Sustainable Development.
Di sesi kedua, PNM memperkenalkan para local heroes, yaitu tokoh penggerak lokal yang merupakan perempuan hebat PNM yaitu Aprilia Firanti Tani, Indrowati, Khodijah, Rusmiaten, dan Yani Rismawati.
Sedangkan di sesi ketiga, Kemen PPPA memperkenalkan 17 tokoh perempuan yang berjasa dalam pelaksanaan 17 SDGs di Indonesia. Mereka terdapat dalam e-book 95 Tokoh Perempuan Indonesia yang diluncurkan pada Perayaan Hari Ibu 2023.
Tahun ini adalah kali kedua PNM mengikuti sidang CSW. Keikutsertaan ini menunjukkan komitmen PNM dalam perjuangan pemberdayaan perempuan dan kesetaraan gender lebih luas sekaligus menegaskan PNM sebagai lembaga pemberdayaan perempuan terbesar di dunia dengan 15,2 juta nasabah aktif.
KOMENTAR ANDA