Ilustrasi/Freepik
Ilustrasi/Freepik
KOMENTAR

IMSAK mengacu pada waktu yang menandakan bahwa Subuh akan segera tiba. Dalam konteks Ramadan, imsak dipandang sebagai waktu persiapan menjelang mulainya waktu berpuasa.

Pernahkah mendadak menghentikan makan minum usai mendengar sirine waktu imsak dibunyikan? Makanan dan minuman disingkirkan dikarenakan corong masjid mengumumkan waktu imsak sudah tiba, dapatkah dbenarkan  hal yang demikian itu?

Muhammad Anis Sumaji dalam bukunya 125 Masalah Puasa (2008: 29-30) menjelaskan, seruan imsak maksudnya adalah memberikan peringatan bagi seluruh umat Islam di tempat tersebut untuk mempersiapkan diri menghentikan hal-hal yang membatalkan puasa, sebagai pertanda waktu dimulainya puasa.

Allah Swt. Berfirman:

“... Makan dan minumlah hingga jelas bagimu (perbedaan) antara benang putih dan benang hitam, yaitu fajar.” (arti surat Al-Baqarah ayat 187)

Arti imsak sendiri secara bahasa adalah menahan. Jadi, maksud imsak di sini adalah memberikan informasi kepada umat Islam untuk mempersiapkan diri menyelesaikan sahur dan aktivitas-aktivitas lain yang diperbolehkan sebelum datang waktu puasa.

Imsak bisa dikatakan sebagai antisipasi dini, bukan sebagai batas mulai menahan diri untuk tidak makan, minum, serta berhubungan suami istri, karena waktu menahan diri yang sebenarnya adalah ketika azan Subuh berkumandang.

Itulah tanda puasa dimulai dan bagi yang berpuasa harus menghentikan makan dan minum, kemudian lebih berkonsentrasi melanjutkan ibadah puasa.

Pada masa Nabi dahulu, ada dua azan. Azan pertama dikumandangkan oleh Bilal dan yang kedua oleh Abdullah ibn Umi Maktum. Azan Bilal bukan azan untuk mulai menahan makan, minum dan segala yang membatalkan puasa. Akan tetapi, sebagai pemberitahuan kepada umat Islam setempat mengenai datangnya waktu sahur.     

Ahmad Sarwat dalam buku Puasa Bukan Hanya Saat Ramadhan (2014: 88-89) menerangkan,

Indonesia memiliki karakter unik yang tidak dimiliki oleh negara tempat Islam itu berasal, salah satunya istilah imsak ini. Bahkan, sampai ada istilah jadwal imsakiyah. Padahal maksudnya adalah jadwal waktu-waktu salat. Karena kebetulan dicantumkan juga waktu imsak yang kira-kira sepuluh menit sebelum Subuh itu, akhirnya nama jadwalnya menjadi seperti itu.

Terdapat kecenderungan di masyarakat untuk lebih memprioritaskan istilah-istilah yang populer dan dikenal secara luas tanpa memperhatikan asal-usul atau landasan hukumnya. Sehingga, istilah imsak yang seharusnya hanya pengingat untuk menyelesaikan sahur, seringkali dianggap sebagai waktu yang mutlak untuk menahan diri dari makan dan minum.

Jadi, penting untuk memahami bahwa imsak bukanlah waktu menghentikan makan, minum, dan aktivitas lain yang membatalkan puasa. Sebaliknya, imsak adalah seruan awal bagi umat Islam untuk mempersiapkan diri menyambut ibadah puasa, dengan menyelesaikan bersantap sahur. Puasa dimulai pada saat azan Subuh berkumandang.




Sekali Lagi tentang Nikmatnya Bersabar

Sebelumnya

Anjuran Bayi Menunda Tidur di Waktu Maghrib Hanya Mitos?

Berikutnya

KOMENTAR ANDA

Artikel Tadabbur