Ilustrasi ibu dan anak membaca Al-Qur'an/Nabawi
Ilustrasi ibu dan anak membaca Al-Qur'an/Nabawi
KOMENTAR

DI MASA lampau, di kampung-kampung selalu ada kenangan manis bertadarus Qur’an bersama teman-teman dari malam hingga waktu sahur. Membaca Al-Qur’an bergantian untuk disimak dan dibetulkan jika ada kesalahan tajwid. Selama Ramadan, kegiatan tadarus itu bisa meng-khatamkan Al-Qur’an hingga berulang kali.

Sekarang, di zaman modern, manusia banyak dibebani jadwal padat hingga kegiatan tadarus di masjid atau musala mulai ditinggalkan. Tetapi, semoga tidak melunturkan semangat dalam tilawah dan khatam Al-Qur’an yang pahalanya berlipat-ganda.

Muhammad Syafii Masykur dalam buku Minhajul Muslimah (2020: 94) menerangkan, mari kita perhatikan sebuah karya sastra yang terkenal sebagai karya best seller hanya dibaca sekali atau dua kali khatam, itu pun dalam jumlah pembaca terbatas. Namun, Al-Qur’an dibaca berulang kali oleh orang yang sama dan tidak ada rasa jenuh bagi mereka.

Konon, Imam Syafii dalam satu bulan Ramadan mengkhatamkan Al-Qur’an sebanyak 60 kali. Itu hanya satu bulan Ramadan, di luar itu beliau juga sering mengkhatamkan Al-Qur’an.

Dalam tradisi Nahdiyin, ada tradisi semaan yang melibatkan banyak orang untuk membaca Al-Qur’an atau mendengarkannya dalam satu hari. Nah, adakah kitab suci lain atau buku bacaan lain yang begitu banyak dibaca melebihi Al-Qur’an?

Dari inilah hendaknya kita termotivasi untuk menjadi bagian dari madrasah Al-Qur’an selama Ramadan, yang mengobarkan semangat suci untuk khatam. Dan semoga semakin termotivasi tatkala mengetahui betapa besarnya pahala membaca Al-Qur’an.

Abu Nizhan dalam Buku Pintar Al-Qur'an (2008: 6-7) menulis, membaca satu huruf akan mendapat sepuluh pahala kebajikan. lbnu Mas’ud berkata bahwa Rasulullah Saw bersabda: “Orang yang membaca sebuah huruf dari Kitabullah (Al-Qur’an), maka ia memperoleh suatu kebaikan, sedang satu kebaikan itu akan dibalas dengan sepuluh kali lipat yang seperti itu. Saya tidak mengatakan bahwa alif lam mim itu satu huruf, tetapi alif adalah satu huruf, lam satu huruf dan mim juga satu huruf.” (HR. Imam Tirmidzi)

Setiap orang punya cara sendiri dalam meraih khatam Al-Qur’an. Di antaranya seperti sebuah kisah yang diceritakan Syed Muhammad Soleh al-Munajid dalam buku Supaya Ramadhan Sempurna (2019: 100):

“Saya masuk masjid setengah jam sebelum azan. Kemudian saya membaca Al-Qur’an satu juz, setelah azan berkumandang, saya membaca juz selanjutnya hingga iqamat. Setelah shalat, saya menyempurnakan bacaan satu juz melengkapi dari juz kedua. Dengan begitu, saya mendapatkan dua juz. Saya melakukan hal ini di setiap shalat lima waktu, sehingga terkumpul sepuluh juz per hari dan khatam dalam waktu tiga hari.”

Luar biasa! Memang tidak setiap orang mampu melakukannya, tetapi ada cara termudah khatam Al-Qur’an yang bisa diamalkan oleh siapa saja yang memiliki itikad. Dalam salat lima waktu, sebelumnya coba sempatkan membaca dua halaman Al-Qur’an dan setelahnya membaca lagi dua halaman. Insyaallah, selama Ramadan kita akan khatam Al-Qur’an satu kali.

Apalagi kalau kita juga membaca beberapa halaman tambahan di sela-sela waktu senggang, seperti menunggu bus atau kereta api atau waktu menjelang berbuka atau sebelum tidur, maka kita bisa berulangkali khatam Qur’an di bulan Ramadan ini.

Mudah sekali. Yang dibutuhkan hanyalah istikamah. Dari itu, marilah menjadi pribadi yang konsisten dalam bertilawah Al-Qur’an. Ingat pula bahwa amalan utama yang berperan besar dalam membersihkan hati adalah dengan membaca Al-Qur’an.




Menyongsong Resesi 2025 dengan Ketenangan Batin

Sebelumnya

Sekali Lagi tentang Nikmatnya Bersabar

Berikutnya

KOMENTAR ANDA

Artikel Tadabbur