Ilustrasi keluarga selfie di restoran/Freepik
Ilustrasi keluarga selfie di restoran/Freepik
KOMENTAR

SEBUAH pesan tentang pengasuhan anak disampaikan oleh Prof. Quraish Shihab.

Beliau berpesan bahwa inti dari pengasuhan (parenting) yang benar adalah orang tua mendengarkan anak, tidak membentak anak, tidak memaki anak saat berbuat salah tetapi mendoakannya.

Dengan begitu, orang tua akan menjadi sahabat terbaik bagi buah hatinya. Dan ketika ini terjadi, anak tak akan ragu dan tak akan sungkan untuk menceritakan berbagai rahasianya.

Anak akan memilih untuk berbagi kisah hidupnya dengan orang tua daripada dengan teman-temannya, yang mungkin tidak bisa memahami persoalannya dan tidak mampu mencari solusi yang bijak.

Namun tentulah itu hanya akan terjadi bila anak dapat merasakan kasih sayang tulus orang tuanya. Orang tua yang tidak meminta pamrih. Orang tua yang bertindak demi kebaikan anak, bukan kepentingan diri mereka sendiri.

Jika anak terbiasa untuk didengar, dia pun akan terbiasa menyampaikan pendapatnya. Karena dia tahu, ibu dan ayahnya tidak akan buru-buru men-judge atau menyalahkannya.

Namun sebelum bisa menjadi sahabat anak, praktisi parenting Ayah Edy menjelaskan bahwa ibu harus bisa menjadi sahabat terbaik ayah terlebih dahulu. Alasannya, kekompakan dengan pasangan akan menjadikan orang tua (ayah dan ibu) mampu bersinergi untuk mencari solusi maupun mengambil keputusan yang terbaik untuk anak.

Menurut praktisi parenting yang dikenal dengan moto “Strong from Home” itu, jika orang tua sudah bisa menjadi sahabat, maka akan lebih mudah untuk bertukar pikiran, berdiskusi, menimbang, dan menentukan pola asuh seperti apa yang bakal diterapkan di rumah.

Dan tentulah dalam perjalanan pengasuhan anak pasti ada kondisi tidak ideal atau bahkan bertabrakan dengan idealisme orang tua. Saat itu, orang tua tidak gengsi untuk mengakui ada kesalahan dalam pengasuhan si kecil dapat bahu-membahu menemukan solusi yang tepat.




Mengapa Mengasuh Anak Sekarang Jauh Lebih Sulit Dibandingkan Dulu?

Sebelumnya

Mata Ibu, Silvia Menjadi Komentator Bola bagi Anaknya

Berikutnya

KOMENTAR ANDA

Artikel Parenting