Ilustrasi bahagianya anak Indonesia/KENDI
Ilustrasi bahagianya anak Indonesia/KENDI
KOMENTAR

INDONESIA memang sangat kaya, memiliki beragam budaya, makanan khas tradisional, hingga sekularitas agama. Berbicara tentang sekularitas agama, mantan Menteri Agama RI Lukman Hakim Saifuddin pernah menegaskan bahwa nilai-nilai agama dan religiusitas adalah salah satu identitas bangsa Indonesia. Ya, masyarakat Indonesia memang sangat menjunjung tinggi nilai agama.

Indonesia juga patut berbangga akan keragaman kulinernya. Dari Sabang hingga Merauke, kekayaan kuliner Nusantara begitu dikenal oleh masyarakat luas. Bahkan beberapa di antaranya telah diakui dunia. Sebut saja rendang, nasi goreng, lumpia hingga tempe.

Meskipun Indonesia tidak termasuk dalam lima kota terbaik dunia perihal membesarkan anak, seperti Helsinki (Finlandia), Tallinn (Estonia), Wellington (Selandia Baru), Lisbon (Portugal) dan Reykjavik (Islandia), tetapi pria Kanada ini justru menjadikan Tanah Air kita tercinta sebagai ‘panutan’ parenting.

Dalam video singkat yang dibagikan akun @bobokoku di TikTok, yang juga mengambil dari akun Ayatuna Ambassador, sebuah saluran berbagi informasi menarik dari berbagai belahan dunia, pria asal Kanada yang diketahui bernama Andrew Hymers dan berprofesi sebagai guru Bahasa Inggris tersebut menjelaskan alasannya ingin membesarkan anak di Indonesia.

“Orang Indonesia menganut agama yang jauh lebih baik dibandingkan orang Kanada. Faktanya, aku bahkan tidak yakin orang Kanada masih menganut agama. Di sini (Indonesia) orang-orang menganut agama dan taat sekali. Dan itu yang terpenting, sebab agama mencegah orang-orang menjadi gila. Dan bagiku, Islam adalah pilihan terbaik, aku telah mempelajari berbagai macam agama lainnya,” kata dia, di awal video.

Andrew Hymers, seorang guru asal Kanada yang ingin sekali membesarkan anak di Indonesia/TL

Nomor dua, lanjutnya, adalah makanan Indonesia. Andrew seringkali ditanya, bagaimana makanan di Kanada dan ia mengaku tidak tahu bagaimana harus menjawab, sebab baginya tidak ada yang Namanya ‘makanan Kanada’.

“Iya, kami punya sirup maple, tapi itu apa? Semacam bumbu! Sementara kalian punya rendang, nasi goreng, gado-gado, dan sebagainya. Makanan di sini sungguh luar biasa,” ucap dia.

Dan, satu lagi. Di Indonesia, masih mungkin bagi seorang pencari nafkah Tunggal untuk keluar mendapatkan pekerjaan dan tetap bisa memberikan standar hidup yang layak bagi keluarnya.

“Aku ingin anak-anakku dibesarkan di sini. Aku ingin mereka tumbuh besar di negara ini. Dan yang paling penting bagiku, pria diwajibkan bekerja untuk mencari nafkah, tapi perempuan tidak diwajibkan,” ujarnya, mengakhiri video.




Kementerian Agama Luncurkan Program “Baper Bahagia” untuk Dukung Ketahanan Pangan Masyarakat Desa

Sebelumnya

Fitur Akses Cepat Kontak Darurat KDRT Hadir di SATUSEHAT Mobile

Berikutnya

KOMENTAR ANDA

Artikel News