KEMENTERIAN Koperasi & UKM melalui lembaga pembantu akses pemasaran bagi UMKM, SMESCO dan Satunesia menggelar pelatihan dan pameran lukisan bertajuk “Suara dalam Karya” yang diikuti para seniman penyandang disabilitas tuli.
Acara yang digelar di SMESCO Labo ini terdiri dari empat rangkaian kegiatan yaitu seleksi karya (lewat registrasi online), lokakarya lukisan, lima sesi lokakarya seni lukis intensif, serta pameran dan lelang seni pada 27-29 April 2024.
Tujuan dari pelatihan dan pameran lukisan tersebut adalah agar para pelaku seni disabilitas tuli semakin produktif dan mandiri. Tak hanya dalam urusan berkarya, tapi juga bagaimana memasarkan hasil karya mereka agar bisa menghasilkan secara ekonomi.
“Kami ingin membantu Teman Tuli supaya lebih memahami cara bersaing di lingkungan seni dan ekosistem bisnis yang integral dengan digitalisasi,” demikian keterangan Direktur Bisnis dan Pemasaran SMESCO Wientor Rah Mada dalam siaran pers Kemenkop UKM pada Senin (18/3).
Pelatihan ini bersifat eksklusif karena menghadirkan sesi bimbingan khusus dan tanya jawab langsung dengan para instruktur yang merupakan seniman profesional, dibantu oleh para relawan dan juru bahasa isyarat.
Acara kolaborasi SMESCO dan Satunesia ini menjadi bukti nyata pemberdayaan disabilitas sekaligus menjadi aksi sosial yang konkret bagi anak-anak muda.
Ketua Panitia Satunesia Muhammad Andreza memaparkan bahwa program “Suara dalam Karya” bertujuan mencetak seniman-seniman Teman Tuli yang potensial.
“Gerakan ini diharapkan dapat menjadi gebrakan baru bagi brand lokal UMKM untuk menggunakan karya Teman Tuli dan berkolaborasi menggunakan lukisan Teman Tuli untuk produk UMKM,” ucap Andreza.
Dari acara tersebut, akan terpilih 10 Teman Tuli terbaik dari 100 pendaftar. Mereka diharapkan dapat meningkatkan keterampilan dan kemandirian dalam bidang seni Lukis. 
KOMENTAR ANDA