KEPULAUAN Kalimantan memiliki ragam wastra yang sangat menarik. Keindahannya memikat Kevin Ketaren dan Leby Rafael untuk berkolaborasi, membuat sebuah koleksi menawan yang diberi nama KALOKA.
Kevin dan Leny menjelaskan, KALOKA diambil dari kata Arunika yang berasal dari Bahasa Sansekerta yang memiliki arti Cahaya matahari saat pagi dimulai. Arunika juga memiliki hubungan yang sangat kuat dengan maksa ‘Syafak’ atau ‘Fajar Shadiq’ yang sama-sama merujuk pada Cahaya matahari pagi.
Dalam konteks ini, kesamaan makna menjadi simbol kecerahan, harapan, dan kehangatan yang muncul ketika cahaya matahari pertama kali menyinari bumi. Arunika ini juga digunakan, karena warna koleksi KALOKA kali ini sedikit mirip dengan warna matahari saat terbit, yaitu merah, oranye, kuning, biru. Warna-warna juga digunakan sebagai koleksi perdana KALOKA di 2024.
Motif Arunika Borneo ini selain warda juga banyak ragam. Makna dari sebuah selogan ‘Arunika Borneo’, yaitu karya dan gaya baru agar lebih mencintai dan membudayakan warisan Nusantara.
Untuk material, baik Leny maupun Ketaren memilih katun linen, tenun, dan wol. Tenun yang digunakan adalah dari Kalimantan Barat, Utara, dan Timur. Detailnya menggunakan embroidery, macrame, serta sulam. Dan dari 14 koleksi yang ditampilkan dalam Indonesian Fashion Aesthetic beberapa waktu lalu tersebut, siluet yang digunakan adalah A, T, H, dan I (longgar).
KOMENTAR ANDA