RANGKAIAN dan pelaksanaan acara kegiatan Hari Kesiapsiagaan Bencana (HKB) 2024 akan dilaksanakan dari 26- 28 April 2024, di area Kota Tua, Jakarta yang meliputi latihan tanggap bencana, membangun posko siaga bencana, simulasi dan latihan evakuasi, pameran (HKB Expo), dan Lomba karya Jurnalistik (Loyalis) Kesiapsiagaan Bencana, juga berbagai kegiatan menarik lainnya.
Acara tersebut diinisiasi para relawan kebencaan dan kemanusiaan yang tegabung dalam Squad Penanggulangan Bencana Indonesia (Squad PBI) didukung Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jakarta, Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan (BNPP) atau yang lebih dikenal dengan BASARNAS, serta bekerja sama dengan Yayasan Kota Tua, Indonesia TIC, Rumah Edukasi Digital, KISI Organizer dan DKM Fathan Mubina.
Hal tersebut disampaikan oleh Ketua Panitia Lukman Aziz (Indonesia Care), seusai beraudensi dengan Pj Gubernur Jakarta, yang didisposisikan ke BPBD Prov.DKI Jakarta dan dihadiri oleh perwakilan dari SKPD terkait, perwakilan relawan, serta tim panita, Jumat (22/3) di Kantor BPBD Jakarta, Jl. KH Zainul Arifin, Jakarta Pusat.
Dijelaskan Lukman, Hari Kesiapsiagaan Bencana (HKB) diinisiasi oleh BNPPB sejak tahun 2017 untuk menggugah dan meningkatkan kesadaran dan kewaspadaan seluruh lapisan masyarakat dari acaman/risiko bencana, menjadi Tangguh Bencana.
Senada dengan Lukman Aziz, Ketua Umum Squad PBI Subur Rojinawi dalam kesempatan tersebut juga menyampaikan bahwa pemerintah melalui BNPB telah menginisiasi dan mencanangkan tanggal 26 April sebagai Hari Kesiapsiagaan Bencana.
Hal ini dilatarbelakangi 10 tahun sejak ditetapkannya Undang-Undang No.24 tahun 2007 tentang Penanggulangan Bencana. Maka pada tanggal 26 April 2017, dimulailah kampanye kesisapsiagaan bencana terbesar di Indonesia untuk pertama kalinya.
Momentun kejadian Tsunami di Aceh dan sejak ditetapkannya UU No.24 tahun 2007, lanjut pria yang akrab di sapa Komandan Subur itu, mengubah paradigma penanggulangan bencana di Indonesia dari reaktif menjadi pendekatan proaktif yang lebih holistik, dengan menekankan pada pentingnya pengurangan risiko bencana dan mitigasi.
“Secara nasional BNPB akan melaksanakan rangkaian kegiatan Hari Kesiapsiagaan Bencana (HKB) tahun 2024 yang dipusatkan di Kota Padang, Sumatra Barat. Sedangkan kami dari para relawan yang tergabung dalam Squad PBI dan berada di sekitar Jabodetabek, bersama stakeholder terkait lainnya akan melaksanakan rangkaian HKB tahun 2024 di area obyek wisata Kota Tua, Jakarta,” jelas Subur Rojinawi.
Kota Tua Jakarta dipilih sebagai lokasi peringatan Hari Kesiapsiagaan Bencana (HKB) lanjut Ketua Squad PBI, karena kompleksitas risiko yang dimilikinya. Diketahui bahwa menurut para ahli geologi keberadaan Sesar Baribis yang disebut-sebut sebagai ancaman besar bagi kota Jakarta, harus kita antisipasi bersama.
Sesar Baribis merupakan sesar aktif yang membentang dari timur hingga barat Pulau Jawa. Potensi aktivitas seismik yang tinggi di sepanjang sesar ini menjadikanya sebagai salah satu faktor utama dalam pemilihan Kota Tua Jakarta sebagai lokasi peringatan Hari Kesiapsiagaan Bencana (HKB).
Untuk itu pentingnya kolaborasi dan partisipasi dari semua pihak (pentahelik), yakni pemerintah, masyarakat, dunia usaha, akademisi, dan media dalam membangun kesadaran, meningkatkan kesiapsiagaan, dan merumuskan langkah-langkah mitigasi bencana yang efektif dan berkelanjutan.
Secara umum, maksud dan tujuan kegiatan Hari Kesiapsiagaan Bencana di Kota Tua adalah untuk meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya kewaspadaan dan kesiapsiagaan dalam menghadapi bencana alam. Sekaligus, memperkuat kerja sama antara penerintah, lembaga non pemerintah, dan masyarakat dalam upaya mitigasi dan penanggulangan bencana.
Sekaligus mengedukasi masyarakat tentang langkah-langkah yang dapat diambil untuk melindungi diri dan keluarga saat terjadi bencana, menjadi satu pekerjaan rumah yang harus diselesaikan.
Termasuk juga mengurangi tingkat kerentanan dan risiko terhadap bencana melalui peningkatan pemahaman tentang faktor-faktor penyebab dan dampak bencana. Serta mendorong partisipasi aktif masyarakat dalam perencanaan dan pelaksanaan program-program kesiapsiagaan bencana di tingkat lokal.
Sedangkan secara khusus, menyelenggarakan simulasi evakuasi untuk meningkatkan ketrampilan dan kecepatan respons masyarakat dalam menghadapi situasi darurat. Tidak ketinggalan mengadakan pelatihan pertolongan pertama bagi anggota masyarakat agar dapat memberikan bantuan medis awal saat terjadi bencana.
Peringatan HKB juga bertujuan menyediakan panduan dan informasi praktis tentang tindakan yang harus diambil sebelum, selama, dan setelah terjadinya bencana, mendistribusikan peralatan dan perlengkapan darurat kepada masyarakat untuk persiapan menghadapi berbagai jenis bencana, serta membangun jaringan komunikasi darurat dan sistem peringatan dini untuk meningkatkan respon cepat terhadap ancaman bencana yang mungkin terjadi.
Adapun sasaran dari kegiatan ini adalah para pengunjung tempat wisata, simulasi dan latihan edukasi untuk pelaku dan pekerja industri pariwisata, masyarakat sekitar tempat wisata, komunitas sekitar Kota Tua, edukasi tanggap bencana bagi petugas keamanan, pemandu wisata dan pengelola tempat wisata.
Diperlukan juga untuk membangun posko siaga bencana dan jalur evakuasi yang jelas di tempat wisata, serta melibatkan masyarakat sekitar dalam simulasi dan latihan evakuasi.
Melalui pemahaman yang mendalam tentang latar belakang dari rangkaian kegiatan ini, diharapkan bahwa peringatan Hari Kesiapsiagaan Bencana (HKB) di Kota Tua, Jakarta ini akan menjadi momentum penting dalam membangun kesadaran, akan arti pentingnya kesiapsiagan dan ketahanan komunitas kita terhadap ancaman bencana di masa depan.
KOMENTAR ANDA