KASUS Demam Berdarah Dengue (DBD) saat ini tidak bisa dianggap remeh. Penderitanya terus meningkat hingga tiga kali lipat dibandingkan periode yang sama di tahun sebelumnya, DIkutip dari data Kementerian Kesehatan RI, sejak awal Januari hingga minggu ke-13, 2 April 2024, sudah ada 51.131 kasus dengan 404 kematian. Tren ini diperkirakan meningkat, karena belum mencapai puncaknya.
Jumlah kasus dengue terbanyak ada di lima kota di Indonesia, yaitu Kota Bandung dengan 1.741 kasus, diikuti Kota Kendari sebanyak 1.195 kasus. Lalu ada pula di Bandung Barat dengan 1.143 kasus, Kota Bogor sebanyak 939 kasus, dan Subang sebanyak 909 kasus.
Sementara itu, jumlah angka kematian terbanyak terjadi di Jepara dengan 21 kasus, Kendal 16 kematian, Subang dengan 15 angka kematian, Kabupaten Bandung sebanyak 14 kematian, dan Bogor dengan 12 kematian.
Beruntung tingkat keterisian tempat tidur atau BOR (bed occupancy rate) rumah sakit masih berada di batas aman. Artinya, tempat tidur untuk rawat inap masih tersedia, begitu pula untuk tempat tidur di ICU.
Walau begitu, masyarakat diimbau untuk jangan lengah, jangan sampai tertular dan menambah jumlah kasus. Lakukan gerakan andalan 3M Plus, yaitu Menguras dan menyikat tempat penampungan air secara rutin, Menutup rapat semua tempat penyimpanan air, dan Memanfaatkan limbah barang bekas yang bernilai ekonomis (daur ulang).
Lakukan pula beberapa aktivitas yang dapat mengurangi jumlah jentik nyamuk aedes aegypti, seperti:
- Memelihara ikan pemakan jentik nyamuk.
- Menggunakan obat anti nyamuk.
- Memasang kawat kasa pada jendela dan ventilasi.
- Gotong royong membersihkan lingkungan.
- Periksa rutin tempat-tempat penampungan air.
- Meletakkan pakaian bekas pakai dalam wadah tertutup.
- Memberikan larvasida pada penampungan air yang susah dibersihkan.
- Menanam tanaman pengusir nyamuk.
- Memperbaiki saluran dan talang air yang tidak lancar.
Lakukan juga vaksinasi demam berdarah yang saat ini sudah tersedia di sejumlah sarana kesehatan untuk mencegah terjadinya perburukan.
KOMENTAR ANDA