Sri Mulyani saat diwawancarai Najwa Shihab di momen Hari Perempuan Internasional/Tangkapan layar Narasi
Sri Mulyani saat diwawancarai Najwa Shihab di momen Hari Perempuan Internasional/Tangkapan layar Narasi
KOMENTAR

MENTERI Keuangan RI Sri Mulyani identik dengan sosok perempuan tangguh. Posisinya sebagai menteri keuangan negara dengan populasi 200 juta lebih penduduk tentulah membutuhkan kegigihan untuk menghadapi berbagai tantangan dan permasalahan yang datang dari berbagai arah.

Bagaimana seorang Sri Mulyani mengatasi begitu banyak tantangan dan rintangan dalam hidupnya?

“Saat ada di titik terendah, kamu tahu kamu punya kekuatan dan kamu punya harapan. Jadi, doa menurut saya penting,” ungkap Sri Mulyani dalam sebuah wawancara bersama Najwa Shihab.

“Ibu saya bilang, jenengmu (namamu) kan ‘SRI’, S-nya itu sabar, R-nya itu ridha, I-nya itu Ikhlas. Sudah pakai tiga pegangan itu saja untuk hidupmu,” ungkap Sri Mulyani menirukan pesan sang Ibu.

Tiga pegangan itu menurut Sri Mulyani, pada akhirnya membuat ia mampu menghadapi apa pun yang menghampiri hidupnya. Dan itu bukan perkara yang mudah. Sri Mulyani bahkan mengaku kalau ia pun bisa menangis manakala merasa down.

“Jangan khawatir nangis itu boleh banget. Tapi itu tidak berarti kamu patah dan menyerah gitu. So, resilient (jadilah tangguh),” tegas Sri Mulyani.

Menjadi menteri perempuan—bersama dengan Menteri Luar Negeri Retno Marsudi—di kabinet yang didominasi kaum Adam, Sri Mulyani memahami bahwa perempuan memiliki tantangan tersendiri untuk merintis dan mengembangkan kariernya. Salah satunya adalah ketika sudah memutuskan untuk berkeluarga dan memiliki anak, yang menurut Sri Mulyani adalah salah satu titik kritis dalam karier perempuan.

Karena itulah, sejak ia menjabat di World Bank hingga kembali ke Indonesia dan menjadi Menteri Keuangan, Sri Mulyani ingin kantornya mendukung keberdayaan perempuan dalam berkarier. Termasuk menyediakan daycare hingga ruang laktasi yang memadai. Dengan demikian perempuan bisa lebih fokus untuk mengaktualisasikan kemampuan dan kebermanfaatannya.

“Kemenkeu harus menjadi career safe zone untuk perempuan,” tegas Sri Mulyani.




Menutup Tahun dengan Prestasi, dr. Ayu Widyaningrum Raih Anugerah Indonesia Women Leader 2024

Sebelumnya

Meiline Tenardi, Pendiri Komunitas Perempuan Peduli dan Berbagi

Berikutnya

KOMENTAR ANDA

Baca Juga

Artikel Women