TAK hanya Ayana Moon, ada juga selebgram asal Korea Selatan yang memutuskan menjadi mualaf pada 2007.
Song Bora mengenal Islam dari buku-buku sejarah. Dia bahkan mengambil jurusan bahasa Arab saat kuliah. Lebih dari tiga tahun menjadi mualaf, Bora pun memutuskan untuk berhijab.
Awal keputusannya berhijab, Bora mengaku banyak mendapat pandangan aneh dari orang-orang di sekitarnya. Tak jarang orang menganggap Bora adalah orang asing yang menjadi pendatang di Korea, namun mereka terkejut saat Bora menyebutkan bahwa ia adalah orang asli Korea. Dengan senang hati, Bora pun menceritakan alasan di balik keputusannya mengenakan hijab. Namun, hijab menjadikan Bora asing di kampung halamannya.
Ia memilih pindah dari Busan lalu tinggal di daerah Itaewon, Seoul yang multikultural. Saat itu tahun 2015, Bora memantapkan hati untuk berhijab setiap hari. Ia dikenal dengan gaya hijab yang unik.
Di sana, Bora menetap di area sekitar Masjid Pusat Seoul yang memang banyak terdapat restoran halal. Dan jika ia harus bepergian, ia memastikan lebih dulu tempat makan yang ia kunjungi menyediakan makanan halal.
Menjadi seorang Korea muslim, Bora memanfaatkan media sosialnya untuk syiar Islam. Di laman media sosialnya, syiar Bora kerap menyentuh seputar hijab. Ia memberi pengertian kepada warganet bahwa hijab bukanlah sebuah bentuk represi maupun paksaan bagi perempuan. Bahwa hijab bukanlah sebuah alat untuk mengontrol keberdayaan Perempuan.
Song Bora bekerja di Korea Islam Business & Culture Centre di kota Seoul. Kini, pemerintah Korea Selatan mulai menggencarkan wisata halal untuk menarik wisatawan asing muslim ke negara mereka. Bora pun merasa bahagia karena dapat mempromosikan Islam dengan lebih gencar dan menjalin jejaring dengan wisatawan muslim dari berbagai belahan dunia.
Namun dakwah Bora bukan tanpa tantangan. Masih ada sebagian masyarakat yang mengaitkan Islam dengan terorisme.
Tahun 2007, pernah ada kasus penculikan 23 misionaris Korea Selatan yang ditawan Taliban. Dua orang meninggal dunia sebelum akhirnya tercapai kesepakatan antara Taliban dan pemerintah Korea Selatan. Dan stigma negatif terhadap sosok muslim masih tetap ada pada Sebagian warga Korea Selatan.
Inilah yang memacu Bora untuk terus berdakwah tentang keindahan Islam yang menjadi rahmatan lil alamin.
KOMENTAR ANDA