ATTENTION deficit hyperactivity disorder (ADHD) merupakan penyakit mental yang ditandai dengan sulit berkonsentrasi, hiperaktif, serta munculnya perilaku impulsive. ADHD lebih sering terdeteksi pada masa kanak-kanak, tetapi ada beberapa kasus di mana ADHD baru diketahui saat seseorang beranjak dewasa.
ADHD pada orang dewasa memiliki gejala khas tersendiri. Hal ini penting dikenali, karena umumnya orang dewasa tidak sadar menderita ADHD dan akhirnya mendapatkan penanganan yang kurang tepat atau kondisinya menjadi berlarut-larut.
Sering bergonta-ganti pekerjaan, kesulitan menyelesaikan pekerjaan, sulit berteman dengan rekan kerja, prokratinasi atau sering menunda pekerjaan karena bosan, tidak fokus, dan sering terlambat adalah beberapa ciri yang bisa dialami penderita ADHD.
ADHD pada orang dewasa tidak terlihat sama satu dengan lainnya, tapi kemunculannya bisa sangat mengganggu, apalagi di dunia kerja. Kemunculan ADHD pada laki-laki dan perempuan pun berbeda. Jika pada laki-laki ditandai dengan perilaku yang lebih kuat (eksternal), seperti lebih agresif, kebiasaan menginterupsi orang lain, dan emosional. Sementara pada perempuan ditandai dengan merasa tidak termotivasi, mengalami kesulitan tidur, dan tidak percaya diri.
Jika ciri-cri tersebut dialami orang terdekat atau diri sendiri, ajaklah berkonsultasi dengan psikolog atau psikiater. Ingat, ADHD pada orang dewasa tidak bisa ditentukan melalui self diagnosis.
Psikiater nantinya akan melakukan rangkaian penelitian, mulai dari tanya jawab seputar riwayat tumbuh kembang selama masa kecil, prestasi di sekolah atau pekerjaan, hubungan dengan orang lain, dan riwayat kesehatan seperti penyakit yang pernah diderita dan paparan logam berat.
Jika orang tua mendampingi, maka akan ada pertanyaan seputar riwayat lahir prematur, hingga ada atau tidaknya paparan alkohol atau rokok selama pasien berada di kandungan. Selanjutnya, dilakukan pemeriksaan fisik lengkap dan pemeriksaan pendukung bila diperlukan.
Setelah itu, barulah dokter menentukan jenis penanganannya. Bisa melalui obat-obatan yang salah satunya adalam amfetamin untuk menambah fokus penderita dan obat penyakit mental lain yang menyertai.
Atau psikoterapi perilaku kognitif yang bertujuan untuk mengembangkan self-esteem. Harapannya, penderita ADHD dewasa bisa lebih terorganisir, mampu menentukan prioritas, dan menyelesaikan pekerjaan sampai tuntas.
Untuk mengatasi rasa cemas dan mengontrol perubahan mood, penderita akan diajari teknik mengelola stres dan emosi, misalnya teknik relaksasi.
Dan, biasanya pasien dianjurkan untuk menerapkan pola hidup sehat dengan mengonsumsi makanan bergizi, olahraga rutin, tidur cukup, agar keberhasilam pengobatan menjadi lebih maksimal.
KOMENTAR ANDA