ORANG tua terdahulu sering kali melarang anak-anaknya untuk tidak banyak mengonsumsi micin atau MSG (monosodium glutamate) karena takut menjadi bodoh. Alhasil, ada banyak anak yang kini telah menjadi orang tua, tidak menggunakan micin sama sekali di dalam masakannya. Padahal menurut ahli, micin aman dikonsumsi tentunya dalam batasan tertentu.
“Di Amerika, asupan MSG per orang per hari itu, menurut data di sana, kurang dari 1 gram per orang atau per hari 0,9 gram. Jepang sekitar 2 gram per orang per hari atau dua kali lipatnya orang Amerika. Lantas pertanyaannya, apakah orang Jepang bodoh? Tentu tidak!” kata dokter spesialis gizi Johanes Chandrawinata, SpGK, dikutip dari Detik.com.
Menurut Johanes, tidak ada keterkaitan antara mengonsumsi banyak MSG dengan tingkat kecerdasan seseorang. Untuk melihat latar belakang mengapa anak menjadi bodoh adalah dari beberapa kemungkinan, seperti jarang belajar, terlalu banyak bermain game, lebih sering menonton televisi, dan lainnya.
Manfaat micin
Selain untuk menyedapkan masakan, micin juga memiliki manfaat. Walaupun dalam tingkat yang lebih rendah, micin atau MSG memiliki kandungan natrium seperti halnya garam dapur. Nah, natrium harian ini perlu dijaga untuk mencegah berbagai macam penyakit berbahaya. Jumlah maksimal konsumsi natrium harian yang dianjurkan adalah 2.300 miligram.
Karena kadar natriumnya yang rendah ini, micin yang digunakan dalam jumlah secukupnya dapat membantu untuk mengurangi asupan garam.
Tapi perlu diingat, jangan mengonsumsi micin dalam jumlah berlebihan (> 2.300 miligram per hari). Sebab, terlalu sering mengonsumsi makanan tinggi natrium dapat meningkatkan risiko berbagai macam penyakit seperti hipertensi hingga penyakit kardiovaskular seperti stroke dan jantung.
KOMENTAR ANDA