Mengasah empati dan keberdayaan melalui Muslim Women Australia/MWA
Mengasah empati dan keberdayaan melalui Muslim Women Australia/MWA
KOMENTAR

MUSLIM Women Australia (MWA) – sebelumnya bernama Muslim Women Association, didirikan pada tahun 1983. Saat ini, Presiden MWA dijabat oleh Lilianna Ghamraoui.

Di antara program yang digagas oleh MWA adalah “On Purpose Podcast” yaitu seri podcast yang membahas dan mengatasi isu-isu utama yang paling mempengaruhi komunitas, terutama bagi CALD (Culturally and Linguistically Diverse) dan keluarga muslim.

Ada pula “Saving FACE” yang merupakan sebuah bentuk advokasi bagi perempuan dalam menghadapi KDRT.

Dan yang terakhir ada “Middle Ground” berupa portal dan proyek online yang berupaya membantu generasi muda Australia di berbagai komunitas untuk memahami satu sama lain dengan lebih baik mengingat konteks dan tantangan mereka masing-masing.

Memasuki usia 40 tahun, MWA senantiasa hadir untuk memberikan kesempatan kepada perempuan Australia dari berbagai latar belakang agar mereka dapat berpartisipasi aktif dan berkontribusi pada masyarakat Australia yang beragam secara budaya dan agama.

MWA berkomitmen terhadap keadilan, kesetaraan, dan keadilan dalam semua interaksi dan aktivitas yang mendukung perempuan dari berbagai latar belakang.

Dikutip dari laman resminya, MWA merupakan badan perwakilan bagi perempuan muslim yang bekerja untuk memperkaya kemanusiaan serta mengadvokasi kesetaraan dan hak-hak semua perempuan, melalui kepemimpinan otentik berdasarkan prinsip-prinsip Islam.

MWA telah mendukung dan melakukan advokasi atas nama semua perempuan dan perempuan muslim khususnya selama lebih dari 36 tahun. Inti dari MWA adalah komitmen terhadap keadilan, kesetaraan dan keadilan dalam semua interaksi dan aktivitas yang mendukung keberdayaan perempuan muslim.

Berikut ini adalah misi MWA yang diharapkan dapat menjadi inspirasi bagi komunitas perempuan muslim di seluruh dunia agar dapat bersifat inklusif.

  • Menciptakan jaringan holistik individu dan komunitas yang terlibat dan membangun masyarakat yang bersatu dan harmonis.
  • Melibatkan, berkonsultasi dan melakukan advokasi dengan pemerintah di semua tingkatan mengenai isu-isu penting yang berdampak pada perempuan
  • Berinvestasi dalam pengetahuan dan penelitian untuk mendukung kebijakan dan kerangka kerja berbasis bukti (riset) untuk kemajuan perempuan.
  • Memberikan kepemimpinan yang tulus dan autentik dalam isu-isu perempuan dan membangun kemampuan pemimpin perempuan baru (regenerasi).
  • Mengembangkan model layanan yang sesuai dengan agama dan budaya yang mendukung perempuan untuk mencapai potensi penuh mereka dan memperkaya kehidupan mereka melalui kedamaian batin dan kesejahteraan

Namun tak hanya mendukung keberdayaan perempuan—terutama perempuan muslim di negaranya, MWA juga secara proaktif menyuarakan keadilan untuk Palestina.

Menurut MWA, mengakui eksistensi rakyat Palestina sama halnya dengan mengakui eksistensi masyarakat Aborigin di Australia. Dan pengakuan itu akan menghapus diskriminasi, menghapus ketidakadilan, dan mewujudkan kehidupan berbangsa yang rukun dan damai.

Berikut ini pernyataan resmi MWA yang dimuat dalam www.mwa.org.au.

Kami, di Muslim Women Australia, mengakui masyarakat Aborigin dan Penduduk Pribumi Selat Torres sebagai pemilik tradisional tanah tempat kami berdiri, dan memberikan rasa hormat kepada para Sesepuh di masa lalu, masa kini, dan masa depan. Kami menyadari kekayaan warisan budaya Masyarakat Aborigin dan Penduduk Pribumi Selat Torres serta pentingnya menjaga hubungan mereka dengan tanah air mereka.

Kami juga mengakui penduduk asli Palestina. Sejarah dan perjuangan rakyat Palestina mempunyai akar yang dalam, dan kami mengakui hubungan abadi mereka dengan tanah air mereka, serta upaya mereka untuk mencapai keadilan dan penentuan nasib sendiri.

Dalam mengakui penjaga tradisional tanah ini, Australia, dan masyarakat adat Palestina, kami mengakui pentingnya memahami dan menghormati sejarah, budaya, dan hak-hak seluruh komunitas adat. Hal ini merupakan pengingat bahwa kita harus berjuang untuk menciptakan dunia yang menghargai keberagaman dan menjunjung tinggi hak-hak masyarakat adat.




Konsisten dengan Aksi Sosial Kemanusiaan, dr. Ayu Widyaningrum Raih Socialpreneur Award 2004 dalam I Fashion & Masterpiece 2024

Sebelumnya

Transformasi Kahiyang Ayu Menjadi Sosok Perempuan Inspiratif

Berikutnya

KOMENTAR ANDA

Artikel Women