Belajar bersama Bev Tan memperbaiki pakaian/SMM
Belajar bersama Bev Tan memperbaiki pakaian/SMM
KOMENTAR

SAMPAH menjadi masalah yang tak kunjung usai, termasuk limbah fesyen. The Sustainable Fashion Forum mengungkap, konsumsi pakaian dunia diperkirakan akan terus meningkat hingga 63% pada 2030, dari 62 juta ton menjadi 102 juta ton. Akibatnya, limbah tekstil di seluruh dunia diperkirakan akan mencapai 300 juta ton pada 2050.

Fenomena konsumsi pakaian di Indonesia juga menunjukkan tren yang relatif sama. YouGov mencatat, 66% masyarakat dewasa di Indonesia membuang sedikitnya satu pakaian mereka dalam setahun. Bahkan, tiga dari 10 orang Indonesia pernah membuang pakaian setelah hanya sekali memakainya.

Sejauh Mata Memandang (SMM), sebuah jenama yang sangat concern dengan limbah fesyen, meluncurkan “Kembali Baik”, sebuah program perbaikan pakaian SMM yang berkolaborasi dengan Mulih sebagai mitra reparasi.

(ki-ka) Kimberly Lintungan, Chitra Subyakto, Suzanne Sarah, Bev Tan/SMM

Program ini bertepatan pula dengan Fashion Revolution Week 2024 yang diinisiasi organisasi non profit global Fashion Revolution.

Program “Kembali Baik” diselenggarakan di Dia.Lo.Gue Artspace Kemang, Jakarta Selatan. Acara ini merupakan wujud komitmen SMM sebagai wadah berinteraksi, bertukar ilmu, dan mengedukasi konsumen untuk menjalani praktik konsumsi yang lebih bertanggung jawab.

Kegiatan ini menghadirkan aktivitas edukatif seperti Bincang Santai, Belajar Bersama dengan Mulih, serta Kreasi Bordir Sejauh, yaitu layana pembaruan pakaian yang didukung oleh produsen mesin jahir Brother Indonesia.

“Kami melihat bahwa kolaborasi dapat menjadi kunci untuk menyampaikan pesan-pesan penting. Saat ini, kita belum menyadari reparasi pakaian dapat menjadi opsi yang sangat baik ketika ingin ‘menghidupkan’ kembali pakaian yang sudah lama dimiliki,” kata Chitra Subyakto, pendiri dan direkrut kreatif Sejauh Mata Memandang.

Sementara, Co-Founder Mulih Bev Tan mengatakan, keterampilan dasar menjahit dan memperbaiki pakaian lama sangat berkontribusi untuk bumi dan lingkungan. Penting sekali memperkenalkan cara-cara memperbaiki pakaian yang simpel dan dapat diterapkan secara langsung oleh konsumen.

Pada kesempatan ini, SMM dan Mulih memperkenalkan produsen mesin jahit Brother Indonesia. Di sini, pengunjng bisa membawa pakaian karya SMM untuk dibordir dengan desain ikon ayam SMM dan emblem abjad nama secara cuma-cuma.

Kreasi Bordir Sejauh/SMM

“Melalui perbaikan, kita akan memperpanjang masa pakai pakaian, menghemat uang, dan mengurangi dampak negatif pada lingkungan. Kita tidak hanya akan sekadar mengenai pakaian lama, namun juga membawa cerita baru dan dedikasi untuk praktik yang lebih bertanggung jawab dan sirkular dalam mengonsumsi fesyen,” ujar Chitra.

Fashion Revolution Week sendiri merupakan kampanye tahunan yang menyatukan gerakan aktivisme fesyen terbesar di dunia selama tujuh hari, sebagai peringatan tragedi runtuhnya pabrik Rana Plaza pada 24 April 2013.

Kampanye tahun ini akan berlangsung pada 15-24 April, menandai sepuluh tahun Fashion Revolution dengan 10 hari aksi dan acara di seluruh dunia, termasuk Indonesia.




Jaya Suprana: Resital Pianis Tunanetra Ade “Wonder” Irawan Adalah Peristiwa Kemanusiaan

Sebelumnya

Festival Pilkada “Jakarta Oh Jakarta” 2024: Ruang Interaktif yang Menghubungkan Warga dengan Program 3 Paslon

Berikutnya

KOMENTAR ANDA

Baca Juga

Artikel C&E