Narasumber dan peserta
Narasumber dan peserta "Skrining & Edukasi Kesehatan Mental pada Remaja" di SMA As-Syafi'iyah 01 Jakarta (22/4)/Dok. Prodi Psikologi Univ. Binawan
KOMENTAR

PROGRAM Studi Psikologi Universitas Binawan menggelar kegiatan Pengabdian kepada Masyarakat bertajuk “Skrining dan Edukasi Kesehatan Mental pada Remaja” di MA As-Syafi'iyah 01 Jakarta pada Senin, 22 April 2024. Pengabdian kepada Masyarakat ini merupakan salah satu dari Tridarma Perguruan Tinggi yang rutin dilaksanakan Universitas Binawan.

Skrining dan edukasi kesehatan mental yang digelar Prodi Psikologi Universitas Binawan ini bertujuan agar para siswa memahami kondisi mental mereka dan memiliki pengetahuan dari sumber yang valid mengenai kesehatan mental remaja.

"Kegiatan ini dilaksanakan atas dasar tingginya angka bunuh diri pada remaja yang penyebabnya adalah masalah kesehatan mental," papar Ketua Pelaksana Pengabdian kepada Masyarakat Prodi Psikologi Universitas Binawan Jimny Hilda Fauzia dalam sambutannya.

Sementara itu, Kepala MA As-Syafi’iyah 01 Jakarta Sari Nurlita, menyampaikan bahwa kegiatan seperti ini penting bagi para siswa terutama siswa kelas XII.

"Isu kesehatan mental ini penting untuk teman-teman yang mungkin masih bingung mencari jati diri, sehingga silakan disimak dengan baik. Aktiflah bertanya kepada narasumber karena beliau seorang psikolog", imbau Sari kepada para siswanya yang menghadiri kegiatan skrining dan edukasi kesehatan mental di aula madrasah.

Sari berharap setelah mengikuti kegiatan ini siswa-siswanya dapat mengenali diri dengan lebih baik dan tidak mudah terguncang dengan berbagai sumber stres yang ditemui dalam kehidupan sehari-hari.

Sebelum memasuki sesi skrining dan edukasi, Annisa selaku pembawa acara dibantu Wafi dan Nailul yang merupakan mahasiswa Universitas Binawan, mengajak para siswa untuk melakukan ice breaking agar siswa bersemangat dan fokus menyimak materi yang akan diberikan.

Selanjutnya, siswa diminta mengisi formulir skrining kesehatan mental. Formulir tersebut terdiri dari 25 pernyataan yang perlu direspons sesuai kondisi masing-masing siswa.

Setelah sesi skrining, siswa mendapat materi Kesehatan Mental Remaja yang disampaikan oleh Sri Ratnawati, dosen Prodi Psikologi Universitas Binawan yang juga merupakan seorang psikolog.

Dalam materinya, Sri Ratnawati atau yang kerap disapa Nana menyampaikan indikator sehat mental menurut World Health Organization (WHO), yaitu mengetahui potensi yang dimiliki, mampu mengatasi tekanan dalam keseharian, mampu bekerja secara produktif, dan berkontribusi aktif kepada lingkungan sekitar.

"Itulah pentingnya teman-teman mengenali diri, apa potensi yang dimiliki sehingga bisa dikembangkan dengan baik", ungkap Nana.

Dalam diskusi interaktif mengenai berbagai penyebab masalah kesehatan mental di kalangan remaja, para siswa mengungkapkan bahwa masalah pertemanan seperti di-bully teman ataupun memiliki teman yang toxic menjadi beberapa masalah yang dapat mengganggu kesehatan mental.

Tidak hanya mengidentifikasi berbagai penyebab gangguan kesehatan mental, Nana juga memaparkan tindakan yang perlu dilakukan agar terhindar dari masalah kesehatan mental.

"Hal pertama dan mendasar yang perlu kita lakukan untuk menjaga kesehatan mental adalah menerima setiap permasalahan yang kita temui. Menerima bukan berarti pasrah, akan tetapi menyadari bahwa kita sedang memiliki masalah sehingga kita akan bergerak untuk melakukan problem solving atau mengatasi masalah tersebut,” ujar Nana.

“Kemampuan mengatasi masalah perlu dilatih dengan cara berusaha menghadapi masalah tersebut, bukan menghindar atau malah lari jika menemui masalah. Jika kemampuan problem solving kita tidak terasah dengan baik, kita akan merasa terus tertekan hingga bisa berdampak pada depresi. Lambat laun bisa memunculkan keinginan bunuh diri,” tambahnya.

Setelah mengikuti kegiatan ini, siswa-siswi MA As-Syafi'iyah 01 Jakarta mengetahui tanda-tanda sehat mental, hal-hal apa saja yang dapat memicu stres dan apa saja langkah yang perlu mereka lakukan ketika menghadapi permasalahan.

Hal-hal tersebut sesuai dengan tujuan yang diharapkan dari pelaksanaan kegiatan Pengabdian kepada Masyarakat ini. Kegiatan ini rencananya akan terus dilakukan ke berbagai sekolah lainnya sebagai bentuk keseriusan Program Studi Psikologi Universitas Binawan untuk berkontribusi pada isu kesehatan mental dan kecenderungan bunuh diri pada remaja.




Kolaborasi Internasional: Dosen Keperawatan Indonesia-Filipina Bersatu dalam Upaya Edukasi Kesehatan Masyarakat Manila

Sebelumnya

Catatan Akhir Tahun Paramadina x INDEF: Pentingnya Pertumbuhan Ekonomi yang Konsisten untuk Menjadikan Indonesia Negara Berpenghasilan Tinggi

Berikutnya

KOMENTAR ANDA

Artikel C&E