Ilustrasi kalender penanda siklus menstruasi/Freepik
Ilustrasi kalender penanda siklus menstruasi/Freepik
KOMENTAR

BAGI perempuan, terutama mereka yang sudah menikah, sering kali telat menstruasi dianggap sebagai tanda kondisi awal kehamilan. Padahal perlu diketahui telatnya menstruasi bisa juga disebabkan oleh kondisi gangguan kesehatan lain.

Seperti diketahui, siklus menstruasi setiap perempuan berbeda-beda tergantung kondisi tubuhnya. Kondisi normal siklus menstruasi biasanya  berlangsung 21-35 hari. Karena itu dapat dikatakan telat bila siklus menstruasi lebih dari 35 hari.

Mari mengenal beberapa faktor yang dapat menyebabkan terjadinya telat menstruasi.

Stres

Penyebab telat menstruasi bisa terjadi karena terlalu banyak pikiran sehingga dapat mempengaruhi siklus haid.

Saat stres, tubuh akan memproduksi hormon reproduksi  hipotalamus, yaitu bagian otak untuk mengatur siklus menstruasi. Stres juga akan mengganggu hormon Progesteron   sehingga menyebabkan terjadinya gangguan pada menstruasi.  

Stres dapat diatasi dengan melakukan sesuatu yang disukai dan melakukan relaksasi.

Kelebihan Berat Badan

Penambahan berat badan bisa menyebabkan perubahan hormon pada perempuan. Studi menunjukkan bahwa perempuan yang kelebihan berat badan atau obesitas memiliki risiko lebih tinggi untuk mengalami keterlambatan menstruasi.

Jika obesitas menjadi faktor penyebab keterlambatan menstruasi, dokter biasanya akan menyarankan diet dan olahraga sebagai bagian dari pengelolaan masalah tersebut.

Berlebihan dalam Olahraga

Manfaat berolahraga untuk tubuh sanggatlah penting namun saat dilakukan secara berlebih justru dapat mengganggu hormonal mengakibatkan masalah kesehatan adapun salah satunya menyebabkan telatnya menstruasi.

Penurunan Berat Badan

Penurunan berat drastis dapat juga mengganggu terjadinya penelatan menstruasi karena berat badan yang rendah mengganggu proses metabolisme dan ovalasi dalam tubuh.

Penyakit Kronis

Penyakit kronis seperti diabetes dan penyakit celiac dapat mempengaruhi siklus menstruasi. Gangguan gula darah yang tidak stabil terkait erat dengan perubahan hormon, sehingga diabetes yang tidak terkontrol dapat menyebabkan ketidak aturan menstruasi.

Di sisi lain, penyakit celiac menyebabkan peradangan yang dapat merusak usus kecil, menghambat penyerapan nutrisi penting yang akhirnya dapat menyebabkan keterlambatan menstruasi.

Efek Samping Obat

Beberapa obat dapat memiliki efek samping yang memengaruhi siklus menstruasi. Obat-obatan tertentu seperti antidepresan, obat antihipertensi, dan obat untuk gangguan tiroid dapat menyebabkan keterlambatan dan mempengaruhi siklus menstruasi. Pastikan kita mengonsumsi obat dalam dosis tepat sesuai aturan dokter.




Hindari Cedera, Perhatikan 5 Cara Berlari yang Benar

Sebelumnya

Benarkah Mengonsumsi Terlalu Banyak Seafood Bisa Berdampak Buruk bagi Kesehatan?

Berikutnya

KOMENTAR ANDA

Artikel Health