Para pembicara dan tamu undangan Diskusi Palestina di Pusat Studi Quran Masjid Istiqlal (1/6)/Dok. Kitabisa
Para pembicara dan tamu undangan Diskusi Palestina di Pusat Studi Quran Masjid Istiqlal (1/6)/Dok. Kitabisa
KOMENTAR

PUSAT Studi Al-Qur'an Masjid Istiqlal menggelar diskusi berjudul “Peran Kita Mendukung Palestina” pada Sabtu (1/6) sore. Diskusi ini membahas berbagai dukungan yang telah dan perlu dilakukan oleh masyarakat Indonesia dalam mendukung Palestina.

Hadir sebagai pembicara Abdul Kadir Jailani, Ulil Abshar Abdalla, Husein Ja’far Al Hadar, Savic Ali, Kalis Mardiasih, dan Adrian Perkasa, serta dipandu Najelaa Shihab. Turut hadir Prof. Quraish Shihab, Imam Besar Masjid Istiqlal Prof. Nasaruddin Umar, dan Vikra Ijas, CEO Kitabisa.

Dalam diskusi ini, Direktur Jenderal Asia, Pasifik dan Afrika Kementerian Luar Negeri RI, Abdul Kadir Jaelani mengatakan bahwa dukungan Indonesia untuk Palestina adalah roh dalam menjalankan kebijakan luar negeri Indonesia. Disebutkan pula bahwa Indonesia menjadi negara paling konsisten dalam menunjukkan dukungannya terhadap Palestina.

“Saat ini pemerintah RI terus mendorong untuk melakukan penghentian kekerasan dan gencatan senjata secara permanen. Ini jadi penting karena semua penyelesaian yang lain tidak akan terjadi tanpa hal ini. Kedua adalah bantuan kemanusiaan. Kita juga bersama civil society telah mengirim langsung bantuan kemanusiaan untuk Palestina, namun kendalanya memang akses yang sulit ditembus” ujar Dirjen Asia, Pasifik dan Afrika Kemenlu Abdul Kadir Jaelani.

Donasi yang dilakukan oleh masyarakat Indonesia dinilai menjadi salah satu bentuk dukungan yang berdaya dalam mendukung Palestina. Dalam hal ini, Kitabisa sebagai salah satu platform donasi terbesar dan terpercaya di Indonesia turut memaparkan dukungan yang telah diterimanya melalui platform Kitabisa.

“Sejak 7 Oktober 2023, kami sudah menerima dukungan dari 2,6 juta donatur untuk Palestina. Ada 155 miliar donasi yang terkumpul, di mana 93 miliar telah kami salurkan bersama dengan pemerintah dan lembaga kemanusiaan lainnya,” ujar CEO Kitabisa Vikra Ijas.

Kitabisa juga terus menyuarakan kampanye #TetapBerisik di sosial media untuk tetap mendukung Palestina. Terkait penyaluran donasi, Kitabisa terus berkoordinasi dengan pemerintah Indonesia dan sejumlah lembaga kemanusiaan untuk menyalurkan donasi yang telah terkumpul. Seluruh dukungan, galang dana dan penyaluran donasi yang telah terkumpul melalui Kitabisa dapat diakses secara terbuka dan transparan melalui ktbs.in/gaza.

Selain berdonasi, ada cara lain yang bisa dilakukan untuk mendukung Palestina. Habib Jafar menyarankan kepada masyarakat yang cakap dalam bersosial media untuk terus menyuarakan dukungan di sosial media.

Sementara aktivis kemanusiaan Kalis Mardiasih mendukung generasi millenial, generasi z yang cakap dalam berbahasa asing untuk membantu menerjemahkan konten sosial media warga Palestina ke dalam Bahasa Inggris atau Bahasa Indonesia agar lebih banyak orang yang terpapar mengenai kondisi terkini di Palestina.

Prof Quraish Shihab menutup diskusi ini dengan terus menyuarakan perjuangan untuk Palestina.

“Saya ingin bangsa kita tidak hanya memperjuangkan Palestina dalam konteks solidaritas, namun kita juga harus sadar bahwa kalau Israel berlanjut dengan politiknya seperti ini dapat juga membahayakan kita. Salah satu buktinya, tentang kebebasan kita dalam berpendapat. Contoh dekatnya konten kita di sosial media jadi dibatasi. Ini yang harus kita ingat terus. Bahwa Israel juga akan membahayakan negara kita,” tutup Prof. Quraish Shihab.




Jaya Suprana: Resital Pianis Tunanetra Ade “Wonder” Irawan Adalah Peristiwa Kemanusiaan

Sebelumnya

Festival Pilkada “Jakarta Oh Jakarta” 2024: Ruang Interaktif yang Menghubungkan Warga dengan Program 3 Paslon

Berikutnya

KOMENTAR ANDA

Baca Juga

Artikel C&E