Ilustrasi peralihan kekuasaan dari Soeharto ke Habibie pada 21 Mei 1998/Dok. Golkarpedia
Ilustrasi peralihan kekuasaan dari Soeharto ke Habibie pada 21 Mei 1998/Dok. Golkarpedia
KOMENTAR

Oleh: Nurtanti, Mahasiswi Magister Ilmu Komunikasi Pascasarjana Universitas Sahid

KEHADIRAN media massa menghadapi dilema terkait dengan tuntutan reformasi media massa. Terutama terkait dengan komunikasi politik, salah satu elemen demokrasi adalah kebebasan pers yang kelak membangun kesadaran politik masyarakat. Kontribusi media cukup signifikan terhadap konstruk kesadaran, pemahaman dan perilaku politik masyarakat, termasuk kehadiran media yang turut mempengaruhi perilaku politik.

Masyarakat memasuki era baru yang dikenal era reformasi, yang ditandai mundurnya Soeharto sebagai presiden 21 Mei 1998 melahirkan liberalisasi dan relaksasi politik. Pada era ini, konstelasi politik di Tanah Air mengalami transformasi paradigma dan sistem cukup signifikan.

Berbagai persoalan yang mengiringi pola dan intensitas berpolitik di kalangan yang dilatari dari besarnya pengaruh media massa. Hal ini menarik dicermati dalam paradigma akademik. Justru aspek yang cukup menarik namun belum mendapat perhatian akademik yang baik, adalah pada dimensi media.

Fungsi dan Peran Media dalam Politik

Media massa memiliki berbagai fungsi, salah satunya adalah fungsi sosial dan fungsi ekonomi. Dengan adanya fungsi tersebut, media bukanlah entitas yang pasif  hanya mendistribusikan pesan, melainkan aktif, selektif, dan kritis. Hal ini karena media massa sebagai institusi memiliki kepentingan sendiri dan bahkan memiliki pemikiran dan idealisme secara independen.

Media massa memiliki perspektif yang menjadi kerangka acuan dalam kegiatannya, yang sangat berhubungan dengan dukungan atau penolakan atas ide politik tertentu. Media memiliki kemampuan untuk membentuk pendapat umum.

Adanya pendapat umum dengan snowball effect akan sangat mungkin mendorong sikap dan perilaku khalayak atas isu politik tertentu. Dalam proses komunikasi politik, peran media menjadi sangan penting. Peran tersebut tak hanya dalam konteks pendistribusian pesan umum, tetapi jauh lebih penting adalah nilai berita yang diterima khalayak.

Menurut McQuail, terdapat empat aspek yang menjadikan media sangat penting, yakni:

• Sumber kekuatan alat kontrol, manajemen, dan inovasi dalam masyarakat. Media merupakan lokasi atau forum yang semakin berperan untuk menampilkan peristiwa kehidupan media merupakan industri yang berubah dan berkembang yang menciptakan lapangan kerja, barang, jasa. Media merupakan industri yang memiliki peraturan dan norma yang menghubungkan institusi dengan masyarakat dan institusi sosial lainnya.

• Media merupakan masyarakat, baik nasional maupun internasional.

• Media berperan sebagai wahana pengembangan kebudayaan.

• Media menjadi sumber dominan, tidak hanya bagi individu melainkan bagi masyarakat dan kelompok kolektif. Media juga merupakan saluran yang dimanfaatkan untuk mengendalikan arah dan memberikan dorongan terhadap perubahan sosial.

Media mempunyai peran dalam kehidupan manusia termasuk dalam kegiatan politik. Peran media dapat dirumuskan sebagai berikut:

Pertama, Media memberikan informasi dan membantu masyarakat mengetahui secara jelas ikhwal tentang dunia sekelilingnya. Media sejak awal sebenarnya melakukan tugas mengumpulkan kemudian membagi informasi yang diinginkan masyarakat pada umumnya.

Kedua, Media membantu masyarakat menyusun agenda. Ketika masyarakat membaca surat kabar, mendengar radio, menonton televisi, mereka mengetahui bagaimana kondisi pemerintahan saat ini, bagaimana keadaan perpolitikan di negara mereka. berdasarkan informasi tersebut, kita dapat mengambil keputusan mendahuluinya.

Ketiga, Media membantu berhubungan dengan berbagai kelompok masyarakat lain. Media telah menghantarkan masyarakat untuk lebih dekat dengan konteks kehidupan dan kebudayaan yang dimiliki oleh masyarakat.

Keempat, Media digunakan untuk membujuk khalayak yang mencari keuntungan dari pesan yang diterimanya. Melalui media banyak orang yang mencari keuntungan.

Kelima, Media sebagai hiburan, sebagian besar media melakukan fungsi sebagai media yang memberikan hiburan kepada masyarakat.

Peran Media Massa dalam Komunikasi Politik

Proses komunikasi politik sama seperti proses komunikasi seperti umumnya (komunikasi tatap muka serta komunikasi bermedia) dengan komponen dan alur: •Pengirim pesan •Proses penyusunan ide menjadi simbol/pesan •Pesan •Media atau Saluran •Proses pemecahan/ penerjemahan simbol-simbol •Penerima pesan •Umpan balik, respon.

Bentuk komunikasi politik sangat terkait dengan perilaku politisi dan pemerintah untuk mencapai tujuan politiknya. Media massa memiliki peran penting dalam mendukung kegiatan komunikasi politik. Dalam komunikasi politik mekanistis, politisi disebut sebagai komunikator politik.

Politisi adalah pekerja politik yang melakukan aktivitas politik, baik dalam pemerintahan (presiden, wakil presiden, menteri, gubernur, bupati) maupun di luar atau di dalam parlemen (DPR dan DPRD).

Politisi dan aktivis harus melaksanakan komunikasi politik untuk memperoleh dukungan massa atau dukungan pendapat umum. Oleh sebeb itu para politikus, pejabat, atau siapa saja yang ingin memanfaatkan media massa sebagai media komunikasi politik harus memiliki kemampuan yang prima dalam menciptakan berita, yaitu peristiwa yang aktual.




Yayasan Jantung Indonesia Konsisten Dorong Gaya Hidup Sehat, Salah Satunya Lewat Olahraga Beladiri MMA

Sebelumnya

Kelezatan Kue Wajik yang Tak Lekang oleh Waktu

Berikutnya

KOMENTAR ANDA

Artikel Horizon