Ilustrasi jeroan/Unsplash
Ilustrasi jeroan/Unsplash
KOMENTAR

JELANG hari raya Idul Adha, umat Muslim melaksanakan ibadah kurban, di mana biasanya menerima daging atau organ dalam hewan kurban, baik sapi maupun kambing.

Jeroan adalah bagian yang sering digemari dan memiliki rasa khas yang dapat menambah cita rasa gurih dalam masakan. Selain itu, jeroan juga diolah menjadi berbagai hidangan. Namun saat mengonsumsi jeroan, perlu diperhatikan beberapa hal jika dikonsumsi secara berlebihan.

Simak efek samping mengonsumsi jeroan secara berlebih.

  • Tinggi Kolesterol

Kandungan lemak dan kolesterol yang tinggi pada jeroan dapat menyebabkan peningkatan kadar kolesterol dalam darah. Berlebihan mengonsumsi jeroan bisa meningkatkan penyakit jantung dan stroke serta masalah kesehatan lainnya.

  • Kambuhnya Asam Urat

Kandungan purin yang tinggi dalam jeroan dapat meningkatkan risiko terjadinya asam urat. Purin diubah oleh tubuh menjadi asam urat, yang seharusnya dikeluarkan oleh ginjal melalui urine. Namun, jika kadar asam urat dalam darah terlalu tinggi, ginjal mungkin tidak dapat mengeluarkannya semua. Hal ini dapat menyebabkan penumpukan asam urat dalam darah, yang pada akhirnya dapat menyebabkan rasa nyeri dan peradangan pada sendi.

  • Memicu Sakit Pinggang

Purin yang tinggi pada jeroan dapat memicu sakit pinggang karena meningkatkan asam urat. Asam urat yang berlebih akan menyebabkan penumpukan pada sendi karena itu menimbulkan rasa sakit pada pinggang.

  • Menyebabkan Tumbuhnya Jerawat

Mengonsumsi jeroan juga dapat memiliki efek negatif pada penampilan, terutama karena tingginya kadar lemak jenuh dalam jeroan. Di mana makanan yang mengandung kadar lemak jenuh juga berhubungan dengan kadar insulin yang tinggi sehingga hal ini dapat meningkatkan sekresi sebum dikulit memicu jerawat pada kulit.

  • Menyebabkan Sakit Kepala

Terlalu banyak mengonsumsi jeroan dapat menyebabkan sakit kepala atau migren ini disebabkan karena kandungan tiram yang meningkat risiko sakit kepal terjadi. Kandungan tiram yang tinggi dapat memicu produksi hormon epinefrin yang kemudian menyebabkan sakit kepala sehabis memakannya.




Pertolongan Pertama pada Gigi Berlubang

Sebelumnya

Alpukat, Buah Kaya Nutrisi yang Direkomendasikan untuk Ibu Hamil

Berikutnya

KOMENTAR ANDA

Artikel Health