JAGAD dunia maya Indonesia dihebohkan dengan kisah simpang siur seorang dara lulusan Universitas Gadjah Mada yang menjai cleaning service di Australia.
Adalah Dea Rachma, pemilik akun TikTok @dearaleyden, bebrapahari belakangan jadi bahan pergunjingan netizen.
Pasalnya Dea yang kerap menampilkan aktivitas dengan latar pendidikannya menjadi bahan perdebatan.
Sebagian besar netizen percaya, semua konten yang dibagikan Dea adalah gimmick. Pasalnya, netizen beranggapan Dea merupakan mahasiswa S2 yang bekerja paruh waktu sebagai Cleanning Service di Australia.
Dea yang lulus dengan predikat cumlaude itu mendapat pujian karena keuletannya bersekolah sambil bekerja.
Namun pada Senin (24/6/2024) lalu Dea mengisahkan kisah sebenarnya.
Dalam konten TikToknya Dea mengaku dirinya bukan kerja sampingan sebagai tukang bersih-bersih melainkan full time.
"Lulusan UGM, nggak mungkin jadi full time cleaner di Australia pasti sambil lanjut S2 kan? Banyak yang mengira aku lanjut S2 di Australia lalu kerja sebagai cleaner sebagai kerjaan sampingan. Aku anggap itu sebagai doa dari kalian ya," tulis Dea.
Di video itu, Dea menunjukkan aktivitas sehari-harinya sebagai cleaner.
"9 hari kerja dan 5 hari libur. Kerja 11 jam, 1 jam lunch break dan 30 menit another break," ujarnya.
Diketahui, Dea menjadi cleaner di sebuah camp mini site.
Kerjaannya tak hanya bersih-bersih saja.
Ia terkadang juga mengecek kamar hingga mencuci barang-barang yang dipakai pengunjung camp.
Kendati demikian, Dea tak menyesali keputusannya menjadi tukang bersih-bersih.
"Kerjaannya ngapain aja? Bersihin laundry, bersihin kamar, bersihin public area, laundry microfiber, room check, laundry audit, dll. Jadi sekarang aku memang kerja full time ya. Belum sambil kuliah S2 hihi," ungkapnya.
Dea kemudian mengungkapkan alasannya bekerja menjadi tukang bersih-bersih di Australia.
Diakui Dea, dia melakukannya untuk extend visa karena ia mengikuti program Working Holiday Visa (WHV). Kerja jadi cleaner dilakukan untuk bisa bertahan hidup di Negara Kangguru.
"Salah satu alasan kenapa aku ambil kerjaan cleaner ini adalah untuk extend visa ku di Australia, karena aku mau memaksimalkan kesempatan yang bisa aku dapat. Sebetulnya aku bisa aja ambil kerjaan yang selaras dengan backgroundku, tapi saat itu aku dapat offer kerjaan ini, dan ini tantangan baru buatku, untuk keluar dari zona nyaman," kata Dea.
Dea pun tak ambil pusing dengan komentar miring terkait lulusan kampus ternama kerja jadi tukang bersih-bersih.
Dea justru mensyukuri pekerjaan yang ia jalani saat ini.
"Jadi, nggak ada yang aku sesali. Aku mensyukuri apa yang aku dapat saat ini. Semoga, kalian juga bisa mendapatkan kesempatan untuk mencoba hal-hal baru di luar zona nyaman kalian ya," demikian Dea.[F]
KOMENTAR ANDA