BADAN Kesehatan Dunia (WHO) berkoordinasi dengan pemerintah Mesir, Israel, dan organisasi nirlaba Amerika Serikat untuk membawa 21 anak-anak Palestina yang sakit, terluka, dan menderita kondisi kesehatan yang parah untuk meninggalkan Jalur Gaza guna mendapat perawatan medis yang layak di luar negeri. Dari mereka, sebanyak 16 di antaranya menderita kanker.
Dikutip dari Anadolu, para pasien tersebut meninggalkan daerah kantong yang diblokade melewati penyeberangan Kerem Shalom di wilayah Gaza Selatan.
Sebelumnya, sebanyak enam anak juga meninggalkan Palestina pada 23 Juni untuk mendapatkan perawatan medis di luar negeri.
Kantor media pemerintah Gaza melaporkan bahwa ribuan warga Palestina yang sakit dan terluka berisiko meninggal dunia di tengah blokade Israel di wilayah tempat mereka mengungsi.
Hingga saat ini, Israel bergeming untuk mengabaikan resolusi Dewan Keamanan PBB yang menuntut gencatan senjata segera. Lebih dari delapan bulan sudah sebagian wilayah Gaza hancur dan aktivitas masyarakat lumpuh akibat blokade makanan, air bersih, dan obat-obatan.
Otoritas kesehatan Palestina menyebutkan lebih dari 37.700 warga meninggal dunia di Gaza dengan sebagian besar korban jiwa adalah perempuan dan anak-anak. Sementara itu, 86.400 warga Palestina lainnya mengalami luka-luka.
KOMENTAR ANDA