TATJANA Saphira, salah satu aktris muda berbakat Indonesia, kembali mengambil peran menantang dalam film horor berjudul “Kampung Siluman Pulo Majeti”. Film ini disutradarai Jose Poernomo dan diproduseri oleh Girry Pratama, dengan Yuliandre Darwis, Zarof Ricar, dan Agung Winarno sebagai eksekutif produser.
Dalam film ini, Tatjana Saphira memerankan karakter Alia, seorang penduduk dari kampung Majeti yang mengalami masa kecil penuh trauma, yang mengakibatkan dia terdampar di luar kampungnya. Alia merasa terpanggil untuk mencari tahu asal-usulnya, terutama setelah serangkaian peristiwa mistis yang sering menimpanya.
Salah satu tantangan terbesar yang dihadapi Tatjana Saphira dalam peran Alia adalah mempelajari Bahasa Sunda, yang menjadi bahasa utama dalam film ini.
Awalnya, Tatjana terkejut karena skenario awalnya dalam Bahasa Indonesia, namun kemudian diketahui bahwa seluruh film menggunakan Bahasa Sunda. Meskipun demikian, Tatjana mengapresiasi bantuan dari pelatih akting yang sabar dan membantu mereka yang masih belajar Bahasa Sunda. Dia berharap upayanya dalam mempelajari bahasa ini akan terbayar dengan baik dalam penampilannya.
Selain Tatjana Saphira, film ini juga akan menampilkan sejumlah aktor dan aktris terkenal, termasuk Justin Adiwinata sebagai Tony dan Baskara Mahendra sebagai Deden. Produksi film ini dijadwalkan berlangsung mulai dari tanggal 1 hingga 27 Juli 2024.
Tatjana Saphira mengungkapkan bahwa cerita dalam film ini diangkat dari kisah nyata yang sangat menarik, dan berhasil dikemas dengan baik dalam skenario yang menarik untuk dibaca.
Film ini tidak hanya menghadirkan cerita horor yang memikat, tetapi juga menggali hubungan mendalam dengan masyarakat di Pulo Majeti. Diketahui bahwa Pulo Majeti, yang terletak di Kampung Siluman, Banjar, Jawa Barat, merupakan sebuah cagar budaya penting di Indonesia dan menjadi tempat yang dikeramatkan serta ramai dikunjungi untuk berziarah.
Dengan keseluruhan tema dan tantangan yang dihadapi, “Kampung Siluman Pulo Majeti” diharapkan bisa menjadi sebuah pengalaman sinematik yang mendalam, menggabungkan nuansa horor dengan kekayaan budaya Indonesia yang kental. 
KOMENTAR ANDA