Ilustrasi cuaca buruk/Freepik
Ilustrasi cuaca buruk/Freepik
KOMENTAR

BADAN Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) melaporkan bahwa masyarakat di sejumlah wilayah di sisi utara ekuator Indonesia mulai merasakan dampak peralihan cuaca dari El Nino ke La Nina.

La Nina memperkuat keberadaan fenomena atmosfer Madden Julian Osciliation (MJO) yang bergerak dari barat ke timur Indonesia melalui pembentukan awan penghujan di sisi utara ekuator Indonesia.

Sejumlah daerah yang mengalami peralihan cuaca di antaranya adalah Sumatra Utara, Maluku Utara, dan Sulawesi Tengah.

Dalam keterangan di Jakarta (1/7), Kepala Pusat Data, Informasi, dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Abdul Muhari memaparkan dampak peralihan cuaca ini memicu peningkatan intensitas hujan. Hal tersebut menimbulkan potensi bencana hidrometeorologi basah berupa banjir bandang, angin puting beliung, hingga tanah longsor.

Dalam beberapa hari terakhir, diketahui angin puting beliung terjadi di Deli Serdang, banjir di Bolaang Mongondow, Gorontalo, juga banjir di beberapa daerah di Sulawesi Tengah yang mengakibatkan 3.233 orang terdampak. Padahal mayoritas daerah lain di Tanah Air saat ini masih dalam musim kemarau.

Analisis BNPB menunjukkan dampak La Nina diprediksi akan berlangsung hingga dasarian II Juli 2024 dan berpotensi meluas hingga Papua Barat dan wilayah sekitarnya. Prediksi tersebut diperkuat oleh rekam jejak bencana selama 10 tahun terakhir.

BNPB mengimbau pemerintah daerah mengintensifkan upaya pencegahan bencana hidrometeorologi dengan pembersihan aliran sungai dan drainase, juga sosialisasi aktif kepada masyarakat untuk rutin mengakses informasi perkembangan cuaca.




Badan Penyelenggara Jaminan Produk Halal (PBJPH) Kemenag Raih Penghargaan Lembaga Inovatif Penggerak Ekosistem Halal

Sebelumnya

Ketika Pebisnis Shandong Antusias Perkuat Kerja sama Ekonomi Indonesia-Tiongkok

Berikutnya

KOMENTAR ANDA

Baca Juga

Artikel News