SUNAT memang sengaja membuat luka, namun perawatan luka sangat penting. Tanda-tanda infeksi meliputi peradangan, kemerahan, perdarahan, dan bengkak. Prinsip perawatan luka setelah sunat meliputi menjaga kebersihan, melindungi luka, merawat luka hingga sembuh, dan mengonsumsi makanan bergizi.
Sebelum sunat, disarankan untuk membersihkan diri terutama di bagian yang akan disunat. Setelah sunat, area tersebut bisa dibersihkan dengan cairan antiseptik.
Pentingnya Sunat dan Perawatan Luka
Sunat merupakan prosedur medis penting yang memberikan manfaat kesehatan jangka panjang bagi anak laki-laki, seperti menjaga kebersihan dan mencegah penyakit menular.
Hansaplast menggelar kegiatan “Sunat Massal” untuk 100 anak Indonesia bekerja sama dengan Rumah Sunat dr. Mahdian dan Alfamart. Acara ini diadakan pada 3 dan 5 Juli 2024 di Rumah Sunat dr. Mahdian, Jatiasih, Bekasi.
Kegiatan ini digelar untuk memastikan pelaksanaan sunat massal yang aman dan lancar dengan tim medis profesional dan peralatan medis yang steril.
Selain layanan sunat gratis, acara ini juga akan menghadirkan berbagai kegiatan edukatif dan hiburan untuk anak-anak serta penyuluhan kesehatan bagi orang tua. Masyarakat diundang untuk berpartisipasi dan memanfaatkan kesempatan ini untuk mencari tahu perawatan luka yang tepat.
Edukasi Perawatan Luka Pasca-Sunat
dr. Randy Anindito, dokter dan edukator, menekankan pentingnya edukasi publik tentang perawatan luka pasca-sunat.
“Perawatan luka sederhana dapat dilakukan dalam tiga langkah: Bersihkan, Lindungi, dan Sembuhkan,” kata dr. Randy saat ditemui Farah.id dalam acara Sunat Massal di Rumah Sunat dr. Mahdian, Jatiasih (3/7)
Ia menjelaskan bahwa luka harus dibersihkan dengan cairan antiseptik untuk mencegah infeksi, dilindungi dengan plester luka, dan jika diperlukan, menggunakan salep luka untuk penyembuhan lebih cepat.
Membersihkan luka adalah langkah krusial dalam proses penyembuhan optimal. Ketika kulit terluka, lapisan pelindungnya rusak, memungkinkan kotoran dan bakteri masuk ke dalam tubuh, yang dapat mengakibatkan infeksi jika tidak dibersihkan dengan benar. Oleh karena itu, membersihkan luka sangat penting untuk segala jenis luka.
Tips Perawatan Luka
Pada kulit sensitif, jika terjadi reaksi berlebihan, penggunaan cairan antiseptik bisa dihentikan dan konsultasikan ke dokter atau klinik terdekat. Salep luka biasanya digunakan untuk luka bakar atau luka jatuh yang dalam, membantu mempercepat proses penyembuhan.
Tidak ada waktu pasti untuk sunat, namun penelitian menunjukkan bahwa sunat di usia dini mempercepat penyembuhan dibandingkan di usia remaja atau dewasa.
Sunat membantu menghilangkan penyakit seperti infeksi saluran kemih karena sisa urin dapat tertinggal di kulup. Pada dewasa yang tidak disunat, bisa berisiko infeksi menular seksual.
Produk Terbaru Hansaplast: Antiseptik Pembersih Luka Spray
Untuk melengkapi komitmen Hansaplast dalam menyediakan solusi perawatan luka terbaik dan terlengkap, kini hadir Hansaplast Antiseptik Pembersih Luka Spray. Bentuk semprotannya memudahkan penggunaan pada berbagai jenis luka, termasuk:
- Luka akut dan luka trauma, seperti sayatan, abrasi, dan lecet
- Luka pasca operasi
- Luka bakar tingkat satu dan dua minor
- Luka kronis seperti luka terbuka
Pembalut luka dapat dibasahi dengan Hansaplast Antiseptik Pembersih Luka agar mudah dilepas tanpa rasa sakit. Seperti kita ketahui, kenyamanan adalah prioritas dalam perawatan luka.
Satu hal yang membedakan Hansaplast Antiseptik Pembersih Luka dari produk lainnya adalah tidak berbau. Biasanya, ketika membersihkan luka, bau alkohol atau iodine dari obat luka sering membuat anak-anak merasa terganggu dan enggan dirawat.
Hansaplast Antiseptik Pembersih Luka mencegah infeksi tanpa menimbulkan rasa sakit dan membersihkan luka dengan lembut dan efektif, sehingga membantah mitos bahwa membersihkan luka pasti sakit.
KOMENTAR ANDA