Sutradara Angga Dimas Sasongko. (Instagram/@heartbreakmotelfilm)
Sutradara Angga Dimas Sasongko. (Instagram/@heartbreakmotelfilm)
KOMENTAR

SUTRADARA Angga Dwimas Sasongko mengungkapkan bahwa film terbarunya, HEARTBREAK MOTEL, merupakan film drama romansa termahal yang pernah ia produksi.

Film ini diadaptasi dari novel bestseller karya Ika Natassa dan diproduksi oleh Visinema Pictures, rumah produksi yang didirikan oleh Angga. Proyek ini sangat ambisius dan melibatkan teknologi canggih serta penggunaan seluloid 35 mm dan 16 mm selain kamera digital untuk menciptakan estetika visual yang unik dan memikat.

Angga menekankan bahwa biaya produksi yang besar diperlukan untuk memberikan pengalaman sinematik yang berbeda.

“Ini dilakukan untuk memberikan pengalaman menonton tiga dunia yang berbeda, tidak hanya dari karakter tetapi juga dari cara mereka secara visual ditampilkan,” ungkap Angga. Dia berharap film ini dapat memberikan standar baru dalam industri perfilman Indonesia.

Film “Heartbreak Motel” yang menampilkan Laura Basuki, Chicco Jerikho, Reza Rahadian, Sheila Dara, Luna Maya, dan aktor lainnya akan tayang di bioskop mulai 1 Agustus 2024.

Angga menjelaskan bahwa penggunaan seluloid membawa tantangan tersendiri karena sulitnya mendapatkan kamera yang sesuai dan mencetak hasilnya. Ini memerlukan usaha ekstra bagi para sineas yang ingin memproduksi film dengan seluloid saat ini.

Namun, Angga merasa usaha tersebut sepadan dengan hasil yang diperoleh dia dan timnya. Selain menciptakan kesan sinematik yang kaya, produksi dengan seluloid juga memberikan pengalaman baru bagi kru dan aktor yang terlibat dalam proyek “Heartbreak Motel.”

“Format ini sering saya gunakan ketika awal menjadi sutradara. Selain memberikan nostalgia, format ini juga memberikan pengalaman baru bagi teman-teman yang mungkin belum pernah menggunakannya. Format ini sangat nyaman dan mindful,” ujar Angga.

Dengan produksi yang sangat hati-hati dan pemilihan teknologi yang tepat, Angga berharap “Heartbreak Motel” tidak hanya sukses secara komersial tetapi juga diakui secara kritis. Film ini diharapkan dapat memberikan dampak besar pada industri film Indonesia, memperkenalkan standar produksi yang lebih tinggi, dan memperkaya cerita serta pengalaman menonton.

“Heartbreak Motel” dengan segala keunikan dan kualitas produksinya menjadi bukti dedikasi Angga Dwimas Sasongko dan Visinema Pictures untuk terus mendorong batasan kreatif dan teknis dalam perfilman Indonesia.

Film ini diharapkan tidak hanya menjadi hiburan tetapi juga inspirasi bagi pembuat film lainnya untuk berani bereksperimen dan menghadirkan karya-karya yang berkualitas tinggi.




Film Kuasa Gelap Bakal Debut di 53 Negara

Sebelumnya

Bukan Hanya tentang Musik dan Penampilan, Ini Nilai Positif Jadi Penggemar K-Pop

Berikutnya

KOMENTAR ANDA

Artikel Entertainment