AKTIRS sekaligus aktivis perempuan Hannah Al Rashid menggalang kampanye “Kawanpuan” melalui Voluntrip yang diselenggarakan oleh Kitabisa untuk mendukung perempuan korban kekerasan.
Kampanye ini bertujuan menyediakan bantuan hukum, advokasi, dan pemulihan bagi para korban kekerasan berbasis gender. Voluntrip menawarkan pengalaman berharga bagi para relawan melalui berbagai aktivitas sosial yang menyenangkan dan berdampak positif.
Voluntrip dikelola oleh Kitabisa, sebuah platform yang sudah berpengalaman dalam mengkoordinasi kegiatan sosial. Kegiatan ini tidak hanya bertujuan untuk membantu korban kekerasan, tetapi juga memberikan kesempatan bagi para relawan untuk terlibat langsung dalam misi kebaikan. Para peserta Voluntrip dapat menikmati kegiatan sosial yang seru dan bermanfaat, baik untuk individu maupun kelompok.
Selain Hannah Al Rashid, kampanye ini juga didukung oleh selebritas lain yaitu Cinta Laura, Gita Savitri, Shenina Cinnamon dan masih banyak lagi. Mereka turut serta dalam upaya menyebarkan kesadaran dan menggalang dana untuk mendukung perempuan korban kekerasan. Dukungan dari para selebritas ini membantu menarik perhatian lebih banyak orang terhadap pentingnya isu ini.
Peserta Voluntrip dapat merasakan berbagai manfaat seperti healing, berbagi kebahagiaan, dan mendapatkan pengalaman baru. Selain itu, kegiatan ini juga memungkinkan para relawan untuk memperluas jaringan sosial mereka dan membangun hubungan baru dengan sesama relawan. Kegiatan sosial ini dirancang agar menyenangkan dan berdampak besar sehingga menarik minat banyak orang untuk bergabung.
Voluntrip juga menawarkan program khusus untuk perusahaan dan kelompok. Untuk perusahaan, kegiatan ini bisa menjadi bagian dari program Corporate Social Responsibility (CSR) dan meningkatkan keterlibatan karyawan. Sedangkan untuk kelompok, Voluntrip menyediakan kegiatan sosial eksklusif yang dapat dilakukan bersama teman atau komunitas.
Hannah Al Rashid mengungkapkan bahwa menjadi perempuan di industri hiburan tidaklah mudah. “Pemenuhan hak kita terhadap air bersih, terutama saat menstruasi, sulit banget aksesnya,” ujarnya baru-baru ini.
Kondisi ini makin sulit saat bekerja di lapangan atau selama proses shooting, sehingga banyak perempuan meninggalkan industri ini lebih cepat.
Kegiatan Voluntrip Kawanpuan kali ini bertempat di Gripastudio, Jakarta Selatan, di mana peserta berdiskusi dan membahas buku “Luka-Luka Linimasa” karya Kalis Mardiasih. Mereka juga mempraktikkan cara-cara menyikapi Kekerasan Berbasis Gender Online (KBGO) dan cara mengantisipasinya.
Kalis Mardiasih dalam acara ini menjelaskan perbedaan relasi kuasa secara luring (offline) maupun daring (online) yang berujung pada KBGO. Relasi kuasa luring bisa berupa perbedaan fisik, jabatan, atau umur, sementara relasi kuasa daring sering kali melibatkan pelaku dengan identitas yang tidak diketahui.
SalingJaga adalah program asuransi jiwa syariah terbaru dari Kitabisa, didasarkan pada prinsip tolong-menolong antaranggota. Jika seorang anggota meninggal dunia, anggota lainnya akan patungan untuk membantu keluarga yang ditinggalkan.
Head of Partnership Kitabisa, Fania Khamada, menyatakan bahwa risiko tinggi yang dihadapi para relawan dan aktivis perempuan seperti teror, kejahatan, hingga kematian menjadi alasan penting hadirnya SalingJaga sebagai bentuk dukungan nyata dari Kitabisa.
“Acara hari ini bertujuan untuk mengajak seluruh perempuan saling menjaga satu sama lain. Semoga dengan perlindungan dari SalingJaga, semangat perjuangan para relawan dan aktivis perempuan di Indonesia dapat terus terjaga,” kata Fania.
Kampanye “Kawanpuan” yang digalang oleh Hannah Al Rashid melalui Voluntrip Kitabisa merupakan langkah penting dalam mendukung perempuan korban kekerasan. Dengan berbagai aktivitas sosial yang ditawarkan, Voluntrip memberikan kesempatan bagi masyarakat untuk berkontribusi secara langsung dalam membantu sesama dan menyebarkan kebaikan.
KOMENTAR ANDA