Ilustrasi pemeriksaan tekanan darah. (Freepik)
Ilustrasi pemeriksaan tekanan darah. (Freepik)
KOMENTAR

DOKTER menyebutkan bahwa hipertensi berdampak negatif pada beberapa proses otak.

Tekanan darah tinggi, atau hipertensi, sering disebut sebagai “silent killer” (pembunuh diam-diam) karena sering kali tidak menunjukkan gejala namun meningkatkan risiko penyakit kardiovaskular yang mengancam jiwa, termasuk penyakit jantung iskemik, gagal jantung, dan penyakit arteri perifer.

Meskipun dampaknya terhadap kesehatan jantung sudah banyak diketahui, peran penting tekanan darah tinggi dalam kesehatan otak baru mulai terlihat.

Tekanan darah tinggi nyatanya berpotensi meningkatkan risiko penyakit Alzheimer dan jenis demensia lainnya

Inilah yang dikatakan para ahli terkemuka dan penelitian terbaru tentang tekanan darah tinggi, penurunan kognitif, dan demensia, serta bagaimana mengelola risiko kardiovaskular dapat menjaga kesehatan otak manusia.

Salah satunya bahwa paparan hipertensi dalam jangka panjang berdampak pada kesehatan arteri dan arteriolar (arteri yang sangat kecil) seiring berjalannya waktu, yang dapat meningkatkan risiko stroke atau perubahan pencitraan seperti stroke, yang pada gilirannya dapat memengaruhi kognisi dan bahkan menyebabkan demensia pada beberapa pasien.

Seiring berjalannya waktu, hipertensi selama bertahun-tahun dapat menyebabkan gumpalan kecil yang menyebar ke otak atau penumpukan plak yang menyebabkan berkurangnya aliran darah.

Dilansir Everyday Health, materi otak mencoba untuk beradaptasi terhadap kekurangan oksigen dengan menumbuhkan jaringan pendukung di sekelilingnya, namun jaringan pendukung tersebut bukanlah jaringan neurologis – ini hampir seperti bekas luka yang berkembang dengan cara tingkat rendah sebagai respons terhadap kekurangan oksigen, namun ia tidak memiliki kapasitas atau fungsi yang dimiliki sel-sel otak, atau neuron,” katanya.

Pada dasarnya, respons otak umumnya bersifat adaptif, namun adaptasi tersebut dapat menimbulkan kerugian tersendiri, karena otak berusaha mempertahankan diri dalam keadaan oksigenasi rendah.

Dan hal ini dapat menyebabkan hilangnya fungsi kognitif secara bertahap dan hilangnya massa materi otak secara keseluruhan, dan dalam beberapa kasus, demensia.

Tekanan darah tinggi juga diperkirakan dapat mengubah seberapa baik fungsi penghalang darah-otak, dan bahkan berdampak pada fungsi sistem glimfatik (jalur di otak yang tampaknya membuang limbah dari sistem saraf pusat).

Itu adalah konsep baru yang baru-baru ini dijelaskan dan dihipotesiskan berperan dalam membersihkan racun dari otak, termasuk racun yang menumpuk yang menyebabkan penyakit Alzheimer.




Berjalan Kaki Bantu Mencegah Penyakit Kronis, Benarkah?

Sebelumnya

Wajib Tahu, Ini Waktu yang Tepat untuk Merebus atau Mengukus Sayuran Agar Nutrisi Tak Hilang

Berikutnya

KOMENTAR ANDA

Artikel Health