GRAND Indonesia yang berlokasi di Jalan M.H. Thamrin Nomor 1 merupakan salah satu pusat perbelanjaan mewah di pusat Jakarta dan termasuk salah satu mal terluas di Indonesia.
Kehadiran Grand Indonesia berawal dari Hotel Indonesia yang dibangun untuk menyambut Asian Games IV pada tahun 1962. Hotel Indonesia pertama kali diresmikan pada tanggal 5 Agustus 1962 oleh Presiden Soekarno.
Berawal dari kunjungan Soekarno ke New York dan terpesona oleh bangunan markas PBB karya Abel Sorensen. Abel bekerja sama dengan sang istri, Wendy, yang juga seorang arsitek.
Hotel Indonesia didirikan di atas lahan seluas 25.082 meter persegi dengan slogan “A Dramatic Symbol of Free Nations Working Together” yang juga menjadi kepribadian Indonesia di mata negara lain. Pada masanya, hotel ini adalah yang termegah di Asia Tenggara.
Namun setelah kondisi Hotel Indonesia yang dikelola BUMN perhotelan Hotel Indonesia Natour ini kian surut dari tahun ke tahun, diyakin bahwa bangunan tersebut membutuhkan pembenahan total.
Akhirnya, pengembang Grand Indonesia, PT Cipta Karya Bumi Indah membuat kesepakatan uild operate and transfer (BOT) dengan PT Hotel Indonesia Natour selaku pemilik Hotel Indonesia pada 13 Februari 2004.
Pada perjanjian tersebut, pihak pengembang Grand Indonesia menginvestasikan Rp1,3 triliun untuk membangun mal dan melakukan renovasi hotel. Namun dalam prosesnya, mal Grand Indonesia menggusur Hotel Wisata Internasional dan Wing Bali.
Dikutip dari Indonesia Design, konstruksi pembangunan Grand Indonesia telah dimulai pada Agustus 2004 seiring renovasi Hotel Indonesia.
Grand Indonesia merupakan sebuah gedung multiguna yang terdiri dari pusat perbelanjaan (Grand Indonesia), gedung perkantoran (Menara BCA), apartemen (Kempinski Residence), dan Hotel Indonesia Kempinski.
Dihimpun dari berbagai sumber, Grand Indonesia terdiri dari tiga bagian: East Mall, West Mall dan skybridge yang menghubungkan dua bagian tersebut, menjadikannya mal terbesar di Jakarta Pusat, terbesar kedua di Jakarta (peringkat pertama adalah Mal Kelapa Gading Jakarta Utara, dan terbesar keempat di Indonesia setelah Pakuwon Mall Surabaya dan Tunjungan Plaza di Kota Surabaya, Jawa Timur.
Grand Indonesia terdiri dari East Mall dan West Mall yang dihubungkan oleh skybridge memiliki luas total 263.226 meter persegi dan kurang lebih 140.000 meter persegi area yang dapat disewakan.
Tidak hanya dipenuhi gerai-gerai fesyen, tetapi juga tempat yang cocok untuk berburu kuliner. Ada lebih dari sekitar 100 tenant F&B yang tersebar di setiap lantai mal ini. Skybridge tersedia di lantai 1, 2, 3, 3A, dan 5. Termasuk foodcourt yang terdapat pada West Mall yang bernama Foodprint berada di lantai 5. Berdasarkan data di laman resmi Grand Indonesia per Juli 2024, mal megah ini memiliki 248 gerai dan 128 restoran.
West Mall Grand Indonesia telah dibuka untuk umum pada April 2007. Empat bulan kemudian tepatnya 1 Agustus 2007, East Mall dibuka bersamaan dengan ditutupnya atap Menara BCA dan Kempinski Private Residence. Total investasi akhir Grand Indonesia diperkirakan mencapai Rp2,3 triliun.
Pada 20 Mei 2009, Grand Indonesia diresmikan oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono.
KOMENTAR ANDA