SAAT ini kita mengenal nama Dr. Hj. Ida Fauziyah, M.Si sebagai Menteri Ketenagakerjaan RI. Selama masa jabatannya, Menaker Ida telah melakukan sejumlah terobosan seperti penerbitan Kepmenaker untuk pencegahan tindak pelecehan seksual di tempat kerja, pemberlakuan jaminan sosial bagi pekerja migran Indonesia, serta optimalisasi Balai Besar Pelatihan Vokasi dan Produktivitas.
Atas prestasinya, Ida baru-baru ini meraih penghargaan R.A. Kartini Award 2024 untuk kategori Outstanding Achievement in Employment Enhancement.
Lahir 17 Juli 1969 di Mojokerto, Ida Fauziyah merupakan sosok perempuan Indonesia yang mendedikasikan pemikiran dan tenaganya untuk kemaslahatan bangsa. Bagi Ida, terjun ke dunia politik adalah sebuah cara untuk berbuat lebih banyak untuk kepentingan masyarakat.
Dengan keinginan untuk fastabiqul khairat alias berlomba-lomba dalam kebaikan, Ida meyakini keterlibatannya di dunia politik dapat menjadi ibadah lantaran ia bisa melakukan amar ma’ruf nahi munkar.
Kepercayaan diri untuk berpijak pada kebenaran dan aktif membela kepentingan orang banyak adalah dua hal penting yang ‘diwariskan’ oleh sang ayah, H. Syahroni. Abah, panggilan Ida untuk ayahnya, merupakan seorang aktivis politik dan sosial yang aktif berorganisasi.
Bekal itu yang membawanya menjadi Anggota DPR RI selama hampir dua dekade sejak usianya baru 29 tahun.
Perjalanan Karier Ida Fauziyah
Dihimpun dari berbagai sumber, Ida Fauziyah menyelesaikan S1 di Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya. Ia kemudian melanjutkan S2 di Universitas Satyagama Jakarta (2011), lalu memperoleh gelar Doktor di Institut Pemerintahan Dalam Negeri.
Pada awal kariernya, Ida Fauziyah pernah menjadi guru di MAPK Jombang pada tahun 1994 dan di SMU Khadijah Surabaya pada tahun 1997. Setelah itu barulah ia mulai aktif di Nahdlatul Ulama (NU) dan terjun ke politik melalui Partai Kebangkitan Bangsa (PKB).
Ida Fauziyah menjabat sebagai sekretaris LPP (Lembaga Pemilihan Pemilu) DPP PKB pada kurun 2002-2007. Ia juga tercatat sebagai anggota Lembaga Advokasi Perempuan PP Fatayat NU di tahun 2000-2004 dan menjadi Ketua Umum Fatayat NU 2010-2015 dan aktif hingga saat ini.
Kariernya kemudian gemilang di Senayan dengan duduk sebagai anggota DPR RI pada tahun 1999 hingga 2018. Selama menjadi anggota dewan , Ida pernah menjadi Wakil Ketua Komisi II, Ketua Komisi VIII, Ketua Fraksi PKB, hingga Pimpinan Sidang Paripurna DPR RI.
Hingga di tahun 2019, Presiden Joko Widodo mengangkat Ida Fauziyah sebagai Menteri Ketenagakerjaan dalam Kabinet Indonesia Maju.
Pribadi Hangat yang Peduli Generasi Masa Depan
Di tengah kesibukannya, Ida masih sempat menulis buku yang berjudul “Geliat Perempuan Pasca - Reformasi: Agama, Politik, Gerakan sosial” yang diterbitkan tahun 2015.
Kehidupan pribadinya juga jauh dari kabar miring. Menikah dengan Drs. H. Taufiq R. Abdullah yang juga seorang politisi PKB, Ida memiliki dua anak yaitu Adil Haq Firmanda, Syibly Adam Firmanda.
Di kampung halamannya, Ida Fauziyah diketahui membangun Islamic Boarding School Asy Syarif pada tahun 2017. Sekolah bertaraf internasional tersebut memiliki jenjang pendidikan dari PAUD, TK, dan SD.
Di mata tetangga, Ida Fauziyah adalah seseorang yang pandai bergaul dan rendah hati. Setiap kali pulang kampung ke Mojokerto, ia selalu menyempatkan menyapa para tetangga, bahkan tak jarang menggelar acara makan bersama warga.
KOMENTAR ANDA