Aries Susanti pilih jadi pelatih untuk memastikan regenerasi atlet berjalan baik. (Instagram/@aries_susanti)
Aries Susanti pilih jadi pelatih untuk memastikan regenerasi atlet berjalan baik. (Instagram/@aries_susanti)
KOMENTAR

ARIES Susanti Rahayu yang lahir pada tanggal 21 Maret 1995 di Kabupaten Grobogan , Jawa Tengah merupakan seorang atlet panjat tebing yang prestasinya telah mendunia.

Dijuluki “spiderwoman”, Aries Susanti mendapatkan pengakuan sebagai salah satu atlet panjat tebing tercepat di dunia yang mencatat kurang dari 7 detik dalam nomor speed climbing, dengan rekor dunia waktu 6,995 detik yang ia capai pada tahun 2019.

Dikutip dari akun Instagram aries_susanti, ia juga  peraih medali emas pada International Climbing Elite Tournament September 2018 di Anshun China, peraih medali emas pada Belt and Road International Climbing Master Tournament 9-10 Oktober 2018 di Huaian China.

Selain itu, Aries Susanti Rahayu juga meraih medali emas dalam berbagai kompetisi internasional, termasuk mengalahkan Elena Timofeeva di Kejuaraan Dunia Panjat Tebing yang diselenggarakan oleh International Federation of Sport Climbing (IFSC) Chongqing, Tiongkok pada Mei 2018 lalu.  

Meskipun sempat ditargetkan untuk berlaga di Olimpiade Paris 2024, Aries Susanti memilih untuk pensiun sebagai atlet profesional panjat tebing di tahun 2021. Lulusan S1 Fakultas Ekonomi Universitas Muhammadiyah Semarang (UNIMUS) ini memutuskan untuk menjadi pelatih agar regenerasi atlet panjat tebing Indonesia berjalan baik.

Pulang ke kampung halaman di Grobogan, Jawa Tengah, Aries mengajar olahraga di SMAN 1 Grobogan.

“Dedikasi saya untuk terus berkontribusi di bidang olahraga, khususnya panjat tebing adalah dengan melatih anak-anak muda Grobogan agar generasi yang berprestasi terus ditorehkan,” ungkap Ayu, panggilan akrabnya beberapa waktu lalu dikutip dari laman resmi UNIMUS.

Perjuangan Aries Susanti Rahayu menjadi atlet panjat tebing dimulai sejak masih duduk di bangku SMP. Berawal dari atletik, perempuan berhijab ini kemudian menemukan keasyikan dan tantangan tersendiri di cabang panjat tebing.

Perjuangannya mencapai puncak dalam dunia panjat tebing tidak hanya mengukir prestasi bagi dirinya sendiri, tetapi juga menginspirasi banyak orang di Indonesia dan di seluruh dunia. Terlebih sebagai muslimah, ia membuktikan bahwa hijab bukanlah penghalang bagi perempuan untuk mengukir prestasi.

Untuk anak muda Indonesia, Aries Susanti menyampaikan harapannya, "Jangan tanya kapan! Tapi keajaiban pasti akan datang menghampiri orang yang selalu melakukan yang terbaik, buat dirinya sendiri maupun orang lain.”




Menutup Tahun dengan Prestasi, dr. Ayu Widyaningrum Raih Anugerah Indonesia Women Leader 2024

Sebelumnya

Meiline Tenardi, Pendiri Komunitas Perempuan Peduli dan Berbagi

Berikutnya

KOMENTAR ANDA

Artikel Women