Stasiun Manggarai, dulu dan kini. (FARAH)
Stasiun Manggarai, dulu dan kini. (FARAH)
KOMENTAR

KAWASAN Manggarai di Jakarta Selatan punya sejarah panjang. Pada tahun 1914, pembangunan Stasiun Manggarai dimulai. Pembangunan tersebut dipimpin oleh arsitek Belanda yaitu Ir. J. Van Gendt. Selain membangun stasiun, mereka juga membangun balai yasa dan rumah rumah dinas pegawai SS. Barulah pada 1 Mei 1918, Stasiun Manggarai diresmikan.

Nama Manggarai sudah terkenal sejak masa kolonial Belanda. Kawasan yang kini menjadi salah satu kelurahan di Kecamatan Tebet ini dulu merupakan salah satu lokasi strategis yang ada di sekitar Batavia.

Oleh pemerintah kolonial Belanda, kawasan tersebut secara geografis kemudian dimasukkan ke dalam pemerintahan Gemeente Meester Cornelis, yang saat ini berpusatnya di Jatinegara, Jakarta Timur.

Dengan luas 2,47 hektare, Stasiun Manggarai saat ini sedang dikembangkan untuk menjadi stasiun sentral yang melayani kereta api berbagai tujuan, baik komuter, jarak dekat atau menengah, jarak jauh, maupun menuju Bandara Soekarno Hatta.

Ada yang unik dari bangunan stasiun yang sudah berdiri sejak 1918 itu. Di halaman muka, kerusakan bangunan bercampur antara gaya kolonial dengan modern. Pemerintah sengaja mempertahankan bangunan aslinya, sebagai bentuk pelestarian cagar budaya.

Jika sudah merasa cukup menjelajahi di dalam bangunan stasiun, maka kamu bisa berpindah tujuan ke gedung Pasaraya Manggarai yang berjarak sekitar 600 meter dari stasiun. Lokasi Pasaraya persis berada di belakang stasiun dan bisa dijangkau menggunakan jembatan penghubung dari stasiun ke terminal Manggarai.

Kenapa Pasaraya Manggarai pantas dikunjungi? Bangunan tersebut ternyata dulunya adalah salah satu tempat rekreasi paling populer di Jakarta, yakni kolam renang Manggarai. Warga Jakarta dulu biasa menyebutnya sebagai zwembad, atau sebutan kolam renang dalam bahasa Belanda.

Meski saat ini jejaknya sudah hilang, kamu bisa membayangkan kemegahan bangunan zwembad dulu saat berdiri di depan bangunan Pasaraya Manggarai sekarang. Kolam renang tersebut dibangun pada 1934 dan menjadi tujuan rekreasi warga pribumi maupun Belanda.

Menariknya, zwembad tidak hanya untuk rekreasi air saja, tapi juga menjadi pusat latihan renang nasional. Tak lama kemudian, pada 1950 lahirlah Persatuan Renang Seluruh Indonesisa (PRSI) dari tempat tersebut.

Tak heran jika kemudian zwembad Manggarai pada masa itu banyak melahirkan atlet renang yang mengharumkan nama Indonesia dalam berbagai kejuaraan, baik skala regional maupun internasional.




Megahnya Sungai Terpanjang di Swiss, Aare

Sebelumnya

Percikan Sejarah Turki dan Lokantasi Nusantara

Berikutnya

KOMENTAR ANDA

Artikel Horizon