Imane Khelif asal Aljazair. (GI/Richard P)
Imane Khelif asal Aljazair. (GI/Richard P)
KOMENTAR

PETINJU Aljazair Imane Khelif, yang berusaha menjadi perempuan pertama dari negaranya yang memenangkan medali emas tinju Olimpiade, mengatakan bahwa ia bangga karena telah menjamin dirinya mendapatkan medali di tengah pertikaian mengenai kelayakannya bertanding di cabang olahraga tinju wanita untuk Olimpiade Paris.

Dikutip dari Reuters (3/8), petinju berusia 25 tahun itu mengalahkan Luca Anna Hamori dari Hungaria dengan keputusan mutlak dalam pertarungan perempat final kelas welter pada hari Sabtu untuk memastikan setidaknya medali perunggu - medali tinju pertama Aljazair sejak tahun 2000.

Sebelumnya, Imane Khelif memenangkan pertandingan tinju Olimpiade pertamanya pada hari Kamis (1/8) ketika lawannya Angela Carini dari Italia mengundurkan diri setelah hanya 46 detik pertandingan.

Diketahui bahwa Khelif didiskualifikasi dari kejuaraan dunia 2023 setelah gagal dalam tes kelayakan gender yang tidak disebutkan, dan kehadirannya di Olimpiade Paris telah menjadi isu kontroversial.

Tak hanya Khelif, ada pula Lin Yu-ting dari Taiwan, melanggar aturan kelayakan Asosiasi Tinju Internasional (IBA) pada tahun 2023, yang mencakup pelarangan atlet dengan kromosom XY untuk berkompetisi dalam pertandingan putri. Kedua petinju tersebut didiskualifikasi pada Kejuaraan Dunia 2023 di New Delhi.

IBA tidak menyebutkan alasan kegagalan mereka, dan belum terbukti bahwa mereka memiliki kondisi genetik yang menyebabkan perbedaan perkembangan seksual, atau DSD (difference of sexual development).

Presiden Komite Olimpiade Internasional Thomas Bach pada Sabtu mengatakan tidak pernah ada keraguan bahwa Khelif dan Lin adalah wanita yang memiliki hak penuh untuk berkompetisi di Olimpiade Paris.

"Tidak ada jalan yang mudah di Olimpiade, dan saya akan mencoba untuk sepenuhnya siap untuk pertarungan yang akan datang," kata Khelif kepada televisi pemerintah Aljazair setelah kemenangannya.

"Saya sangat bangga dengan diri saya dan negara saya. Saya berjuang untuk bendera negara saya dan untuk olahraga yang sangat saya cintai, dan saya berharap menjadi juara Olimpiade setelah memenangkan medali pertama dalam tinju wanita Olimpiade untuk Aljazair, demi generasi berikutnya."

Presiden Aljazair Abdelmadjid Tebboune mengucapkan selamat kepada Khelif atas kemenangannya dalam sebuah posting di X, dengan menulis: "Anda telah menghormati Aljazair, wanita Aljazair, dan tinju Aljazair.

"Kami akan mendukung Anda apa pun hasil yang Anda dapatkan. Semoga beruntung di dua putaran berikutnya."




Menutup Tahun dengan Prestasi, dr. Ayu Widyaningrum Raih Anugerah Indonesia Women Leader 2024

Sebelumnya

Meiline Tenardi, Pendiri Komunitas Perempuan Peduli dan Berbagi

Berikutnya

KOMENTAR ANDA

Artikel Women