MUSEUM Perumusan Naskah Proklamasi atau disingkat dengan Munasprok adalah gedung yang dibangun sebagai monument peristiwa proses perumusan naskah proklamasi kemerdekaan di Indonesia.
Terletak di Jalan Imam Bonjol, Jakarta Pusat, museum ini sebenarnya merupakan rumah tinggal seorang Laksana Muda Jepang bernama Tadashi Maeda. Meskipun berstatus tentara Jepang, Laksana Maeda yang merupakan kepala kantor Kaigun (penghubung Angkatan Laut dan Angkatan Darat Jepang) ini cenderung pro-kemerdekaan Indonesia.
Karena itu, rumah sang laksamana ini dipakai para founding fathers Indonesia untuk berunding merumuskan teks proklamasi.
Diresmikan sebagai museum pada 24 November 1992, Museum Perumusan Naskah Proklamasi menjadi salah satu saksi bisu titik puncak perjuangan bangsa Indonesia, yakni deklarasi kemerdekaan Indonesia.
Gedung dengan luas tanah 3.914 meter persegi dan luas bangunan 1.138 meter persegi ini menyimpan sejarah panjang detik-demi detik proses perumusan naskah Proklamasi Kemerdekaan Indonesia pada 16 Agustus 1945, atau sehari sebelum naskah proklamasi dideklarasikan.
Museum Perumusan Naskah Proklamasi memiliki empat ruangan. Ruangan pertama menjadi tempat peristiwa bersejarah dalam mempersiapkan naskah proklamasi Indonesia. Ruangan tersebut dijadikan sebagai ruang tamu sekaligus kantor oleh Maeda. Di ruangan itulah, Soekarno, Hatta, dan Achmad Soebardjo diterima oleh Laksamana Tadashi Maeda.
Selanjutnya, ruangan kedua merupakan tempat perumusan naskah proklamasi. Di meja bundar dalam ruangan ini, Soekarno, Hatta, dan Achmad Soebardjo berdiskusi dalam merumuskan naskah proklamasi. Di ruangan ini pula, teks proklamasi yang asli ditulis tangan oleh Soekarno dengan judul "Proklamasi".
Ruangan ketiga terletak di bawah tangga, tempat Sayuti Melik mengetik naskah proklamasi, didampingi oleh B. M. Diah. Di dekat ruangan itu, terdapat sebuah piano yang menjadi tempat Soekarno dan Hatta menandatangani naskah proklamasi.
Ruangan terakhir atau ruang pengesahan merupakan tempat persetujuan konsep naskah proklamasi oleh seluruh tokoh yang hadir.
Semua alur sejarah tersebut tersaji secara rinci dalam diorama-diorama yang dilengkapi dengan penjelasannya.
Jika masih ingin mendalami lebih lanjut, ada juga edukator museum yang bisa menjelaskan secara rinci dan detail tentang setiap sudut ruangan beserta cerita sejarahnya. 
KOMENTAR ANDA